Bisnis.com, JAKARTA — PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM), emiten hiburan milik Raam Punjabi, resmi mengangkat aktor senior Ario Bayu sebagai Direktur Utama dan Gita Sjahrir sebagai Komisaris Independen. Penunjukan tersebut disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa, 24 Juni 2025.
Manajemen RAAM menyampaikan, pengangkatan dua figur ini merupakan bagian dari langkah memperkuat kepemimpinan perusahaan di tengah ekspansi bisnis, khususnya di sektor produksi film, konten digital, dan jaringan bioskop di dalam dan luar negeri.
“Restrukturisasi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan sekaligus meningkatkan nilai bagi pemegang saham,” kata Komisaris RAAM, Raam Punjabi, dalam keterangan resmi, Rabu (25/6/2025).
Ario Bayu dikenal sebagai aktor papan atas Indonesia dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri hiburan, termasuk peran ikonik dalam film Soekarno, Sultan Agung, Java Heat, dan serial Gadis Kretek di Netflix. Selain berkarier di dunia seni peran, Ario juga menjabat sebagai CEO PT Indokaria Nusantara Sejahtera dan Presiden Komisaris PT Market Laut Indonesia.
Saat ini, Ario Bayu juga menjabat Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI) periode 2024—2026.
Sementara itu, Gita Sjahrir dikenal memiliki pengalaman di sektor investasi dan kewirausahaan. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Investasi di BNI Ventures dan Penasihat Khusus di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Saat ini, Gita aktif di Komite Investasi Australian Development Investment Fund dan menjadi komisaris independen di beberapa perusahaan terbuka.
Baca Juga
Selain memperkuat manajemen, RAAM juga terus mengembangkan lini bisnis perfilman nasional. Film horor-thriller terbaru perseroan bertajuk Dia Bukan Ibu dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia mulai 25 September 2025. Film ini disutradarai oleh Randolph Zaini dan diproduseri Raam Punjabi, dengan deretan pemain seperti Artika Sari Devi, Aly Fikri, Aurora Ribero, Dian Sidik, dan Sita Nursanti.
RAAM optimistis film tersebut akan memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja perusahaan, seiring dengan prospek industri perfilman nasional yang terus berkembang.
Dari sisi keuangan, RAAM mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 38,6% year-on-year (yoy) hingga kuartal I/2025.
Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp6,65 miliar hingga kuartal I/2025, naik dibandingkan Rp4,79 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Namun, penjualan RAAM tercatat turun 22,3% yoy menjadi Rp49,8 miliar hingga kuartal I/2025, dari Rp64 miliar pada kuartal I/2024.
Sementara itu, total aset RAAM tercatat sebesar Rp1,69 triliun hingga kuartal I/2025, turun tipis dari Rp1,71 triliun per Desember 2024. Total ekuitas RAAM naik menjadi Rp1,337 triliun dari Rp1,330 triliun, sedangkan liabilitas tercatat turun menjadi Rp361 miliar dari Rp368 miliar pada periode yang sama.
