Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mau IPO, Intip Kinerja Keuangan Multivision Plus (RAAM)

Rumah produksi sinetron Tersanjung milik Raam Punjabi itu mencetak laba bersih Rp76,87 miliar per September 2022, berbalik positif dari rugi 2021.
Raam Punjabi (tengah)/Istimewa
Raam Punjabi (tengah)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) bakal melantai di bursa dengan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di kisaran harga Rp224-Rp250 per saham. Menjelang IPO, kinerja keuangan perseroan pada tahun 2022 meningkat cukup signifikan.

Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit per 30 September 2022, rumah produksi sinetron Tersanjung milik Raam Punjabi itu mencetak laba bersih Rp76,87 miliar, atau berbalik positif dibanding periode sama di tahun sebelumnya yang merugi Rp20,04 miliar.

Kinerja berbalik laba RAAM didorong oleh kenaikan penjualan 106,87 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp226,94 miliar, dibanding periode sama pada 2021 sebesar Rp109,7 miliar.

Seiring meningkatnya penjualan, beban pokok penjualan ikut meningkat menjadi Rp104,16 miliar, atau naik 52,14 persen yoy dibanding tahun sebelumnya Rp68,46 miliar.

Alhasil, laba bruto RAAM meningkat 197,75 persen menjadi Rp122,77 miliar, dibanding tahun 2021 sebesar Rp41,23 miliar.

Secara neraca, total aset RAAM hingga 30 September 2022 mencapai Rp1,06 triliun, menyusut tipis 7,85 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,16 triliun.

Sementara itu, liabilitas perseroan turun menjadi Rp167,72 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp340,78 miliar. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp901,31 miliar dibanding 2021 sebesar Rp819,33 miliar. 

Adapun, Multivision akan melepas 929,2 juta saham atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp60 per saham. Alhasil, perseroan berpotensi meraup dana IPO sebanyak-banyaknya Rp232,3 miliar. 

Dalam prospektus IPO, dana hasil penawaran umum perdana saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan perseroan sekitar 81,6 persen atau Rp190,04 miliar untuk modal kerja perseroan meliputi pembiayaan kegiatan produksi film, web series, sinetron, dan kegiatan pemasarannya.

Sementara itu, sekitar 18,4 persen dana IPO sisanya akan dijadikan setoran modal untuk PT Platinum Sinema yang memiliki kepemilikan saham 99,99 persen.

Sebagai informasi, Tripar Multivision Plus didirikan pada tahun 1990 di bawah naungan PT Parkit Film yang bergerak dalam bidang pembuatan dan distribusi film. Multivision melalui perusahaan anak, yaitu PT Platinum Sinema (PS) memiliki kegiatan usaha yang bergerak dan aktif pada kegiatan operasional bioskop.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper