Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Energi Bisa Bangkit Kuartal II/2023, Ini Kata Analis

Harga komoditas energi bakal bullish pada kuartal II/2023 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA -  Harga sejumlah komoditas energi seperti minyak mentah, batu bara, dan gas alam melandai pada kuartal I/2023. Namun, diperkirakan bisa menguat pada kuartal II/2023. 

Tim Research & Development ICDX Girta Yoga mengatakan pada kuartal I/2023 ada beberapa peristiwa secara global menjadi sentimen dan mempengaruhi pergerakan harga komoditas energi, antara lain mulai dari suhu di AS dan sebagian besar negara Eropa yang di luar dugaan jauh lebih hangat pada awal tahun. 

"Hal ini membuat permintaan bahan bakar di musim dingin turun dibandingkan dari biasanya," jelasnya saat ditemui beberapa hari lalu. 

Selain itu, dia mengatakan penerapan embargo produk turunan minyak Rusia yang gagal membuat pasokan Rusia terganggu, hingga kepanikan di sektor perbankan global pasca kejatuhan beberapa bank terbesar dunia.

Menjelang akhir penutupan kuartal pertama, sinyal-sinyal itu untuk harga energi cenderung mengangkat harga energi. Oleh karena itu, kata Yoga, ekspektasi bullish harga komoditas energi akan terjadi di kuartal II/2023. 

Yoga menjelaskan untuk kuartal II/2023, pasar akan fokus pada implementasi dari komitmen pemangkasan produksi OPEC+ sebesar 3,66 juta bph atau setara 3,7 persen dari total pasokan global. 

Keputusan tersebut terdiri atas kuota utama 2 juta bph ditambah kuota sukarela 1,66 juta barel per hari yang telah disetujui pada 2 April kemarin dan akan mulai berlaku pada Mei mendatang hingga akhir tahun. 

Selain itu, sentimen lainnya adalah pengesahan UU pembatasan emisi batu bara dan minyak oleh Australia, yang mewajibkan tambang batu bara dan kilang minyak mengekang emisi sekitar 5 persen per tahun mulai 1 Juli 2023 hingga 2030.

"Kemudian, konflik Ukraina dan Rusia yang masih belum usai, komitmen pengurangan emisi global, dan yang tidak kalah penting adalah realisasi dari persetujuan presiden Biden untuk Willow Project, proyek pengeboran minyak besar-besaran di Alaska, juga turut akan mempengaruhi pergerakan harga komoditas energi di kuartal II/2023 ini," ujarnya. 

Mengutip data Bloomberg, Sabtu (8/4/2023), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terpantau naik 0,09 poin atau 0,11 persen ke US$80,70 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent naik 0,13 poin atau 0,15 persen ke US$85,12 per barel. 

Di sisi lain harga gas alam Nymex terpantau turun 6,68 persen atau 0,14 poin ke US$2,01 per MMbtu. Adapun, harga batu bara Newcastle untuk kontrak April 2023 turun n4,25 persen ke US$193,75 per ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper