Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citra Borneo Segera Rombak Manajemen, Simak Penyebabnya

PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) akan segera merombak Dewan Komisaris dan Direksi. CBUT berencana meningkatkan kinerja serta mengedepankan profesionalisme.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) akan segera merombak Dewan Komisaris dan Direksi. CBUT berencana meningkatkan kinerja serta mengedepankan profesionalisme dan independensi.

Direktur Utama CBUT Balakrishnan Naidu Ramasamy Naidu mengatakan perombakan manajemen tersebut merupakan upaya Perseroan dalam menjaga dan memperkuat profesionalisme dan independensi Perseroan.

Menurutnya hal itu bukti konkret dukungan dari seluruh pemangku kepentingan perseroan dalam meraih kinerja positif sesuai rencana bisnis yang strategis dan berkelanjutan.

Balakrishnan memperkirakan kinerja CBUT akan lebih optimal ke depannya dengan pergantian manajemen. “Hal ini bukan hanya untuk keberlanjutan bisnis semata, tetapi untuk lebih mengembangkan Perseroan agar dapat bersaing di industri hilirisasi kelapa sawit baik di tingkat nasional maupun internasional,” katanya Rabu (5/4/2023).

Sebagai informasi PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) membukukan pendapatan Rp9,61 triliun. Terdapat lonjakan pendapatan sampai 11,04 persen dibanding tahun 2021, senilai Rp8,66 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, pertumbuhan terlihat pada hampir seluruh produk olahan sawit. Minyak olein sebagai kontributor penjualan terbesar menorehkan pendapatan sebesar Rp5,88 triliun atau tumbuh 28,95 persen year on year (YoY). Penjualan inti sawit melesat 217,34 persen YoY dari Rp165,42 miliar pada 2021 menjadi Rp524,95 miliar, sementara palm stearin naik 30,26 persen YoY menjadi Rp1,20 triliun.

Penjualan refined, bleached, deodorized palm oil (RBDPO) menjadi satu-satunya yang turun sepanjang 2022. Penjualan pada 2022 hanya Rp1,24 triliun atau turun 53,87 persen YoY dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp2,70 triliun.

Kenaikan penjualan kumulatif diikuti dengan meningkatnya beban pokok penjualan. Anak usaha PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) itu mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp8,12 triliun sepanjang 2022 atau naik 22,71 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp6,62 triliun.

Kenaikan ini terutama dipicu oleh membengkaknya biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku. CBUT tercatat merogoh Rp7,96 triliun untuk pengadaan bahan baku pada 2022. Nilai itu mencerminkan peningkatan sebesar 21,81 persen YoY.

Akibatnya, laba bruto CBUT terkoreksi 26,84 persen YoY, dari Rp2,03 triliun pada 2021 menjadi Rp1,49 triliun pada 2022. Tren ini diikuti pula dengan penurunan laba tahun berjalan sebesar 22,0 persen menjadi Rp223,14 miliar, dibandingkan dengan Rp286,10 miliar pada 2021.

Jumlah aset CBUT pada akhir 2022 menembus Rp3,01 triliun, naik signifikan daripada 2021 yang ditutup di Rp2,02 triliun. Kenaikan terutama dipicu oleh bertambahnya kas dan setara kas menjadi Rp859,96 miliar, dari Rp151 miliar pada akhir 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper