Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) membukukan bagger kurang dari sebulan sejak IPO.
Anak usaha PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) naik 118,11 persen ke level Rp1.505 per saham pada penutupan, Rabu (14/12/2022. Adapun pada penawaran perdananya saham CBUT di lepas pada harga Rp690 per saham.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan penguatan saham CBUT didukung dari fundamental perseroan yang mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp62,71 miliar di kuartal III/2022 dari rugi Rp48,98 miliar pada tahun lalu.
Menurutnya penjualan CBUT yang meningkat 114 persen yoy menjadi Rp3,30 triliun ikut menopang pergerakan gara saham. Dengan rincian, penjualan kepada pihak ketiga naik signifikan sebesar 986 persen yoy menjadi Rp2,26 triliun. Sementara, pihak berelasi turun 22 persen yoy menjadi Rp1 triliun pada periode yang sama.
“Penurunan penjualan kepada pihak berelasi tersebut dapat dikatakan tetap besar mengingat PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) merupakan salah satu pihak berelasi dengan CBUT,” ujar Rio dalam riset, Kamis (15/12/2022).
Selain itu, penggunaan dana hasil IPO diperkirakan dapat mendorong kinerja CBUT, mengingat sebagian besar dana tersebut akan digunakan pembangunan refinery extension untuk meningkatkan kapasitas refinery CPO. “Di sisi lain, SSMS juga fokus memasok sawitnya untuk keperluan hilirisasi di CBUT, mengingat komposisi penjualan pihak berelasi CBUT mencapai 31 persen dari total penjualan kuartal III/2022,” katanya.
Baca Juga
Sebagai informasi, kinerja saham CBUT mengalami kenaikan dibandingkan dengan para sejawatnya yang IPO secara bersamaan. Pada periode November 2022 emiten yang tercatat adalah CBUT, PRAY, OMED, BELI, BSBK, MKTR, KDTN, PDPP, ZATA, KETR, NINE, MMIX, PADA dan ISAP.
Namun, pe beberapa di antaranya harus mengalami koreksi hingga sahamnya sudah di bawah harga perdana. Misalnya PRAY yang hingga penutupan Rabu (14/12/2022) sudah turun dari harga perdana di Rp900 ke Rp730.
KETR juga menjadi saham emiten baru yang mengalami aksi jual dengan koreksi dari harga perdananya di Rp300 dan pada penutupan hari ini ada di Rp228 per saham.
Ada saham PDPP yang stagnan di harga Rp200 dari harga perdananya, walaupun sempat menguat ke Rp270 sebagai harga tertinggi. Bahkan untuk saham emiten teknologi seperti NINE harus rela bersandar di harga Rp39 per lembar di bawah gocap daru harga perdananya Rp75 per saham.
Saham ISAP harus rela berlabuh di harga Rp65 per lembar saham, mengalami kejatuhan signifikan dari harga perdananya dilevel Rp96 per saham saat listing perdana pada 9 Desember 2022.