Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan merger PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), yakni Telkomsel dan Indihome dapat rampung pada Mei 2023.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan negosiasi dengan pihak-pihak terkait. Dia berharap pada 1 Juli 2023 produk kombinasi ini dapat diluncurkan.
"Targetnya mungkin minggu-minggu ini kami finalisasi dengan Telkomsel sama Singtel. Jadi proses korporasinya selesai di bulan Mei, nanti Juni persiapan launching, 1 Juli mungkin sudah kami launching produknya yang kombinasi," ucap Kartika di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/4/2023).
Dia melanjutkan penggabungan ini akan membuat saham milik Singtel di Telkomsel menjadi terdilusi. Meski demikian, hingga saat ini Kementerian BUMN dan Telkom belum mendapatkan persetujuan terkait dilusi ini dari Singtel.
"Lagi diskusi final, rentangnya antara 3 sampai 5 persen maunya Kementerian BUMN. Mereka [Singtel] masih belum setuju, lagi diskusi," tuturnya.
Wakil Menteri yang akrab disapa Tiko ini menjelaskan dalam merger dua entitas TLKM ini, Indihome akan dikeluarkan dari TLKM dan sahamnya akan diinbrengkan ke Telkomsel.
Baca Juga
Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan Telkomsel tahun 2021, kepemilikan Singtel di Telkomsel saat ini adalah sebesar 35 persen, dan sisanya sebesar 65 persen dimiliki oleh TLKM.
Sementara itu, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan pengabungan antara Telkomsel dan Indihome ini merupakan penggabungan produk dan layanan, tidak menjadi perusahaan baru. "Pengabungan produk aja, servis saja. Tidak menjadi perusahaan," ucap Ririek.