Bisnis.com, JAKARTA – Emiten otomotif Grup Salim PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) mencatatkan kinerja ciamik dengan mencetak keuntungan Rp443,49 miliar sepanjang 2022, berbalik dari posisi rugi pada 2021.
Berdasarkan laporan keuangan, Jumat (31/3/2023), emiten bersandi IMAS ini mencatatkan pendapatan neto Rp25,58 triliun pada 2022, naik 33,41 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan 2021 sebesar Rp19,17 triliun.
Beban pokok pendapatan turut meningkat 31,58 persen menjadi Rp20,37 triliun dibandingkan periode yang sama 2021 sebesar Rp15,48 triliun. Beban penjualan juga meningkat menjadi Rp1,83 triliun, dari sebelumnya Rp1,59 triliun.
Dengan begitu, laba usaha ikut naik menjadi Rp1,99 triliun, dari sebelumnya Rp1,31 triliun. Sementara itu, beban keuangan perseroan masih tinggi walaupun sedikit menurun menjadi Rp1,57 triliun, dibandingkan 2021 sebesar Rp1,68 triliun.
Alhasil, IMAS berhasil membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp443,49 miliar pada 2022, berbalik dari posisi rugi bersih 2021 sebesar Rp264,77 miliar.
Di sisi lain, total liabilitas IMAS meningkat menjadi Rp43,27 triliun pada akhir 2022, dibandingkan posisi akhir 2021 sebesar Rp38,17 triliun. Total liabilitas jangka pendek naik menjadi Rp30,24 triliun dari posisi 31 Desember 2021 sebesar Rp26,52 triliun. Sementara, total liabilitas jangka panjang ikut naik menjadi Rp13,01 triliun dari sebelumnya Rp11,64 triliun.
Baca Juga
Adapun, total ekuitas perseroan mencapai Rp14,16 triliun pada 31 Desember 2022, naik dari posisi 31 Desember 2021 sebesar Rp12,84 triliun. Sementara itu, posisi kas dan setara kas IMAS ikut melejit menjadi Rp4,55 triliun dari Rp2,94 triliun pada akhir 2021.
Grup Indomobil pun telah mengakuisisi seluruh operasi PT Mercedes-Benz Indonesia selaku produsen, dan PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia selaku importir CBU dan distributor grosir mobil penumpang Mercedes-Benz di Indonesia.
Mercedes-Benz AG, Inchcape, dan Indomobil telah menandatangani perjanjian terkait penjualan dan pembelian pabrik dan unit distribusi. Transaksi ini termasuk pengalihan 100 persen saham Mercedes-Benz AG di Indonesia, dengan Inchcape mengambil porsi 70 persen saham dan Indomobil mengambil porsi 30 persen.