Bisnis.com, JAKARTA — PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menyebut rata-rata rasio okupansi pada segmen pusat perbelanjaan atau mal berada di atas 90 persen saat momen Ramadan 2023.
Direktur CTRA Harun Hajadi mengatakan terdapat beberapa tenant yang sudah masuk dari jauh hari sebelum perayaan ramadan. Dia mencontohkan 3 bulan menjelang ramadan terdapat tenant yang mulai membuka gerai untuk memaksimalkan pendapatan.
“Tidak mungkin tenant hanya membuka [gerai] menjelang hari raya. Pasti dalam pikiran mereka untuk jangka panjang harus bisa survive kapan saja tidak hanya hari raya,” ujar Harun kepada Bisnis, Rabu (29/3/2023).
Dia mengatakan rata-rata okupansi dari setiap mal yang dikelola oleh CTRA melebihi 90 persen. CTRA tercatat memiliki 5 mal dengan rasio okupansi yang bervariasi. Adapun, Ciputra World Jakarta 1 menjadi mal yang memiliki rasio okupansi tertinggi, yakni 100 persen.
Berikutnya secara berurutan adalah Ciputra Mall Semarang 93 persen, Ciputra Mall Jakarta 89 persen, Ciputra Mall CitraRaya Tarngerang 88 persen, dan Ciputra World Surabaya 73 persen.
Meski demikian, dia menyebut pendapatan dari segmen mal tidak akan naik terlalu signifikan. Hal ini lantaran para tenant memiliki tarif rental tetap per bulannya.
Baca Juga
Menurutnya, CTRA sebagai pengelola mall akan mengadakan promosi besar-besaran untuk menyambut hari raya. Terlebih lagi hari libur merupakan masa kejayaan untuk pusat perbelanjaan.
“Sudah menjadi kewajiban mal sebagai landlord melakukan promosi karena penting agar tenant bisa mendapatkan pendapatan yang maksimal,” tuturnya.
Sebelumnya, Harun mengatakan CTRA memiliki 17 persen sampai 19 persen recurring income atau pendapatan berulang dari total revenue. Dia menyebut CTRA tengah menggenjot pendapatan dari semua segmen yang ada.
Dia menegaskan semua portofolio milik CTRA sama pentingnya. Atas dasar tersebut mencari proyek yang layak atau feasible menjadi hal penting bagi CTRA.
Adapun segmen pendapatan dari pusat niaga CTRA menembus Rp429,92 miliar pada kuartal III/2022. Jumlah tersebut meningkat 38,28 persen dari Rp310,89 miliar secara year-on-year (YoY).