Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Rugi, Emiten Menara Grup Djarum SUPR Kantongi Laba Rp936 Miliar

Berbaliknya posisi keuangan Solusi Tunas Pratama (SUPR) dari rugi menjadi laba sepanjang 2022 tidak lepas dari penurunan pada sejumlah beban.
Karyawan melakukan pengecekan pada salah satu mobile BTS yang berada di jalan tol Merak dalam rangka kerja sama XL Axiata dan Kementerian Perhubungan untuk menyediakan informasi mudik dalam format digital di Banten, Rabu (6/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan melakukan pengecekan pada salah satu mobile BTS yang berada di jalan tol Merak dalam rangka kerja sama XL Axiata dan Kementerian Perhubungan untuk menyediakan informasi mudik dalam format digital di Banten, Rabu (6/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten menara Grup Djarum PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR) mengantongi laba bersih sebesar Rp936,34 miliar sepanjang 2022, berbalik dari rugi Rp68,95 miliar yang dibukukan pada 2021. Kondisi positif bottom line ini dicatatkan SUPR meskipun pendapatan mengalami penurunan.

Berdasarkan laporan keuangan, Senin (27/3/2023), SUPR mengakumulasi pendapatan sebesar Rp1,88 triliun pada 2022, turun 9,04 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp2,07 triliun.

Penurunan pendapatan disebabkan oleh berkurangnya pendapatan sewa dari pihak ketiga sebesar 1,57 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp1,88 triliun dari Rp2,07 triliun pada 2021. SUPR melaporkan tidak menerima pemasukan dari pos jasa dan lainnya pada 2022, sementara pada 2021 mencapai Rp157,56 miliar.

Berdasarkan pelanggan, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menjadi sumber pemasukan terbesar SUPR dengan nilai mencapai Rp705,45 miliar. Nilai itu setara dengan 37,4 persen dari total pendapatan.

PT Indosat Tbk. (ISAT) menyusul dengan persentase kontribusi 33,4 persen senilai Rp630,95 miliar. Selanjutnya PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menyusul sebesar Rp348,63 miliar dan PT Smart Telecom sebesar Rp190,96 miliar.

Berbaliknya posisi keuangan SUPR dari rugi menjadi laba tidak lepas dari penurunan pada sejumlah beban. Perusahaan melaporkan penurunan signifikan pada biaya keuangan sebesar 67,58 persen YoY, dari Rp734,60 miliar sepanjang 2021 menjadi hanya Rp238,13 miliar pada 2022.

Selain itu, beban lain-lain yang merefleksikan penurunan nilai aset nonkeuangan juga turun drastis dari rugi Rp453,83 miliar menjadi rugi Rp7,50 miliar atau berkurang 98,34 persen YoY.

Laba bersih yang menembus Rp900 miliar sejatinya telah diperkirakan manajemen SUPR dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember 2022. Namun, capaian pendapatan meleset dari estimasi awal yakni naik 4 persen secara tahunan.

“Untuk laba bersih perseroan per September 2022 adalah sekitar Rp700 miliar dan laba bersih pada akhir tahun 2022 diproyeksikan di kisaran Rp900 miliar,” tulis manajemen.

Adapun total aset SUPR tercatat turun menjadi Rp9,60 triliun pada akhir 2022, dibandingkan dengan akhir 2021 yang mencapai Rp11,63 triliun. Penurunan terutama disebabkan oleh berkurangnya piutang pihak berelasi dari Rp415,27 miliar pada akhir 2021 menjadi Rp2 miliar per Desember 2022.

Sementara itu, jumlah liabilitas SUPR turun menjadi hanya Rp5,02 triliun, dari Rp8,42 triliun per Desember 2021. Penurunan terutama disebabkan oleh berkurangnya utang bank jangka panjang dari Rp4,73 triliun pada akhir 2021 menjadi Rp2,06 triliun akhir 2022.

Di sisi lain, total ekuitas SUPR naik menjadi Rp4,58 triliun di pengujung 2022, dari Rp3,21 triliun pada akhir 2021. Terdapat tambahan modal disetor yang diterima perusahaan sekitar Rp850 miliar sehingga menjadi Rp4,90 triliun pada akhir 2022.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper