Bisnis.com, JAKARTA - Emiten milik Sandiaga Salahuddin Uno dan Edwin Soeryadjaya, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. (PRAY). Adapun SRTG melepas total sejumlah 425,45 juta saham PRAY.
Direktur PRAY Leona Agustine Karnali mengatakan sebelum transaksi SRTG memiliki 425,44 juta saham PRAY dan sesudah transaksi SRTG tidak lagi memiliki saham di PRAY.
"Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari SRTG, pelepasan saham tersebut dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi yang SRTG sudah lakukan di perseroan," kata Leona dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (22/3/2023).
Sebagai informasi, sebelumnya di akhir Februari 2023 Archipelago Investment Pte. Ltd. (AI) melakukan peningkatan investasi pada PRAY. AI berpandangan industri rumah sakit di Indonesia merupakan industri yang menarik sebagai salah satu portofolio investasi.
AI memiliki saham dalam PRAY untuk kepentingan pemerintah Singapura, yang merupakan pemilik manfaat dari saham-saham tersebut. Menurut Leona, tujuan AI melakukan investasi ini adalah untuk mendapatkan keuntungan.
"Peningkatan investasi yang dilakukan oleh AI tidak berakibat pada perubahan pengendali dan penerima manfaat dalam PRAY," ucapnya.
Baca Juga
Adapun berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 21 Maret 2023, pemegang saham di atas 5 persen PRAY saat ini adalah PT Famon Obor Maju dengan kepemilikan 46,47 persen, Archipelago Investment 27,15 persen, dan PT Awal Bros Citra Batam 17,34 persen.
Sebelumnya, pada awal Maret lalu, Awal Bros Citra Batam melepas kepemilikanya atas saham PRAY atau Primaya sebanyak 650,06 juta saham atau senilai Rp620,81 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi, PT Awal Bros Citra Batam melepas 650,06 juta saham dengan harga Rp955 per saham. Dengan demikian, Awal Bros Citra Batam memperoleh dana hingga Rp620,81 miliar melalui divestasi tersebut.
Melalui transaksi ini, kepemilikan PT Awal Bros Citra Batam menurun dari 3,07 miliar saham atau setara 22 persen menjadi 2,42 miliar saham, atau setara 17,34 persen. Adapun tujuan transaksi tersebut merupakan divestasi langsung yang dilakukan pada 27 Februari 2023.