Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten telah mendapatkan restu melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membagikan dividen tahun buku 2022.
Beberapa di antaranya adalah PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).
Para emiten tersebut bahkan sudah menetapkan jadwal pembagian dividen. Berikut adalah besaran dividen yang akan dibagikan beserta batas akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum cividen).
1. ESSA
Emiten terafiliasi Boy Thohir ini telah sepakat untuk membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022. Tanggal cum dividen di Pasar reguler dan negosiasi adalah 27 Maret 2023.
ESSA bakal membagikan dividen Rp45 per saham atau total sebesar Rp 775,21 miliar atau sekitar US$ 50,4 juta. Jumlah dividen yang dibagikan sekitar 36,3 persen dari Laba Bersih tahun buku 2022.
Laba bersih ESSA tercatat mencapai US$138,84 juta atau Rp2,16 triliun sepanjang 2022. Angka ini melambung 893,92 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$13,96 juta.
Baca Juga
2. BBTN
Emiten bank plat merah ini akan membagikan dividen hingga Rp609,01 miliar atau sekitar 20 persen dari laba bersih. Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi adalah 28 Maret 2023.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan besaran pembagian dividen per saham ditetapkan sebesar Rp43,39. Angka tersebut meningkat dibandingan besaran dividen per share (DPS) tahun buku 2021 sebesar Rp22,43.
BBTN melaporkan laba bersih Rp3,04 triliun sepanjang 2022 atau naik 28,15 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
3. BMRI
BMRI atau Bank Mandiri akan membagikan dividen hingga Rp24.7 triliun atau setara 60 persen dari laba bersih tahun buku 2022. Tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi adalah 24 Maret 2023.
Investor akan mendapatkan pembagian keuntungan senilai Rp529,34 per saham.
Sementara itu, Bank Mandiri mencetak laba bersih secara konsolidasi Rp41,2 triliun pada tahun 2022, naik 46,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Pencapaian tersebut turut didukung oleh fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi Bank Mandiri tumbuh 14,48 persen yoy menjadi Rp1.202,2 triliun.
4. BBNI
BBNI atau Bank BNI akan membagikan dividen hingga Rp7,32 triliun atau sekitar 40 persen dari laba bersih tahun 2022. Tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi adalah 27 Maret 2023.
BNI juga mengumumkan pembagian dividen senilai Rp392,72 per saham pada tahun buku 2022. Nilai dividen per saham itu meningkat dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp146 per saham.
Sementara itu sepanjang 2022 BNI mengumpulkan laba bersih sebesar Rp18,31 triliun atau tumbuh 68 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Capaian laba tertinggi BNI dalam sejarah ini disokong oleh pertumbuhan fee based income sebesar 14,82 persen sepanjang 2022.
5. BBRI
BBRI atau Bank BRI akan membagikan dividen tunai untuk laba tahun buku 2022 sebesar Rp43,5 triliun atau setara 85 persen dari total laba bersih tahun lalu. Tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi adalah 21 Maret 2023.
BRI juga telah mengumumkan pembagian dividen per saham Rp288 dari total laba bersih tahun buku 2022.
Sementara itu, tebaran dividen BRI sebesar Rp43,5 triliun sudah termasuk dividen interim yang dibagikan pada 27 Januari 2023. Saat itu, BRI membagikan dividen interim Rp8,60 triliun.
Alhasil, dividen tunai yang akan dibagikan BRI kepada pemegang saham adalah Rp34,89 triliun. Sementara, pemegang saham akan menerima dividen tunai seharga Rp231,22 per lembar.
Adapun sepanjang 2022, BRI membukukan laba bersih Rp51,4 triliun, atau melesat 66,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).