Bisnis.com, JAKARTA - Para pelaku pasar modal tertarik dengan investasi ala Lo Kheng Hong, investor kawakan di bursa Tanah Air.
Artikel yang paling banyak dibaca di antaranya saham sawit yang dimiliki Lo Kheng Hong dan alasannya berinvestasi di instrumen saham.
Berikut daftar selengkapnya 5 berita terpopuler di Kanal Market Bisnis.com:
1. Lo Kheng Hong Punya Saham di Emiten Sawit, Simak Bocorannya
Bos batu bara, Lo Kheng Hong menyebut dirinya memiliki portofolio dan sebagai pemegang nomor 3 terbesar di emiten perkebunan kelapa sawit yang memiliki praktik ESG (environmental, social, and governance) yang diakui dunia.
Hal itu diungkapkan oleh Lo Kheng Hon dalam Webinar Marketplace Insight 2023 “Rise Up & Be Victorius”.
Baca Juga
Lo Kheng Hong menyebut dirinya banyak berinvestasi di tambang batu bara yang tentunya bukan termasuk emiten ESG, tetapi LKH mengklaim berinvestasi di saham bank dan salah satu emiten kelapa sawit yang ESG-nya sudah diakui dunia.
2. 4 Alasan Lo Kheng Hong Investasi Saham, Bisa Jadi Contekan
Investor kawakan yang dikenal sebagai Warren Buffett Indonesia, Lo Kheng Hong (LKH) memaparkan alasan dirinya terjun ke dunia investasi saham.
LKH membeberkan setidaknya ada empat alasan utama mengapa pasar saham menjadi tempat parkir dana investasi.
3. Kabar Lo Kheng Hong Masuk Emiten Sawit, Ini Jawaban ANJT
Investor kawakan Lo Kheng Hong disebut menjadi pemilik terbesar ketiga di salah satu emiten perkebunan kelapa sawit dengan manajemen Environmental, Social, and Governance (ESG) yang diakui dunia.
Sebelumnya, isu pasar menyebutkan Lo Kheng Hong tertarik membeli saham hasil buyback milik emiten kelapa sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT).
Dugaan itu diperkuat dengan ANJT yang menjadi jawara dalam hasil penilaian ESG Risk Rating yang dilakukan oleh Sustainalytics dengan nilai 18,3 atau masuk dalam kategori risiko rendah.
4. Harga Melejit Tak Wajar, BEI Pantau Saham Batu Bara Prajogo Pangestu (CUAN)
Emiten batu bara milik taipan Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) masuk daftar saham dalam pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini seiring melejitnya harga saham CUAN yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M. Panjaitan melalui pengumuman Peng-UMA-00018/BEI.WAS/02-2023 menyebut pihak Bursa memantau saham CUAN lantaran adanya peningkatan harga yang tidak wajar.
Meski demikian, pengumuman ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan Pasar Modal.
5. Grup Sinarmas (DMAS) Mau Tambah 350 Hektare Lahan Senilai Rp700 Miliar
Emiten properti Grup Sinarmas, PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) berencana menambah lahan hingga 350 hektare. Dana yang diperkirakan untuk akuisisi lahan tersebut diperkirakan mencapai Rp700 miliar.
Direktur Puradelta Lestari Hermawan Wijaya mengatakan perseroan berencana mengakuisisi lahan sekitar 300 hektare sampai 350 hektare dalam jangka menengah-pendek.
“Luasan sekitar 300 hektare sampai 350 hektare ya. Harga sekitar Rp600 miliar sampai Rp700 miliar kemungkinan, ya tentunya ini base on the negotiation juga,” ujar Hermawan dalam acara Emiten Talk: FDI Series - Stockbit x DMAS dikutip Kamis (16/3/2023).