Bisnis.com, JAKARTA – Bos batu bara, Lo Kheng Hong menyebut dirinya memiliki portofolio dan sebagai pemegang nomor 3 terbesar di emiten perkebunan kelapa sawit yang memiliki praktik ESG (environmental, social, and governance) yang diakui dunia.
Hal itu diungkapkan oleh Lo Kheng Hon dalam Webinar Marketplace Insight 2023 “Rise Up & Be Victorius”.
Lo Kheng Hong menyebut dirinya banyak berinvestasi di tambang batu bara yang tentunya bukan termasuk emiten ESG, tetapi LKH mengklaim berinvestasi di saham bank dan salah satu emiten kelapa sawit yang ESG-nya sudah diakui dunia.
“Tapi saya punya saham bank yang mungkin ESG. Kemudian saya juga punya portofolio salah satu perkebunan kelapa sawit yang di ESG-nya terbaik di dunia, dan saya pemengang saham nomor 3 terbesar,” katanya, Rabu (15/3/2023).
Berdasarkan data KSEI per 15 Maret 2023, Lo Kheng Hong tercatat sebagai pemilik 4 emiten yang di atas 5 persen, yaitu emiten media PT Global Mediacom Tbk. (BMTR), emiten keuangan PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN), emiten properti PT Intiland Development Tbk. (DILD), dan emiten produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL).
Tidak terdapat nama LKH dalam emiten perkebunan kelapa sawit berdasarkan data KSEI tersebut.
Baca Juga
Namun, jika menilik ungkapan LKH mengenai emiten perkebunan yang memiliki praktik ESG yang diakui dunia, maka dugaan jatuh kepada emiten perkebunan kelapa sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT).
Sebelumnya, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) menerima hasil penilaian ESG Risk Rating yang dilakukan oleh Sustainalytics dengan nilai 18,3 atau masuk dalam kategori risiko rendah.
Emiten perkebunan ini menjadi jawara sebagai perusahaan dengan risiko ESG paling rendah dari 95 perusahaan pertanian dan peringkat ke-10 dari 601 perusahaan industri makanan global yang dinilai Sustainalytics.
Direktur Utama Austindo Nusantara Jaya Lucas Kurniawan mengatakan jika keberhasilan ANJT dapat diraih karena pelaksanaan ESG tercermin dalam nilai-nilai perusahaan sehingga tidak hanya menjadi tanggung jawab satu fungsi saja tetapi menjadi tanggung jawab setiap karyawan.