Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Alasan Lo Kheng Hong Investasi Saham, Bisa Jadi Contekan

Lo Kheng Hong membeberkan setidaknya ada empat alasan utama mengapa pasar saham menjadi tempat parkir dana investasi.
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Investor kawakan yang dikenal sebagai Warren Buffett Indonesia, Lo Kheng Hong (LKH) memaparkan alasan dirinya terjun ke dunia investasi saham. 

LKH membeberkan setidaknya ada empat alasan utama mengapa pasar saham menjadi tempat parkir dana investasi. Pertama, pasar saham sebagai tempat uang yang besar.

“Di bursa saham ada uang yang besar. Misalnya kapitalisasi pasar saat ini hampir Rp10.000 triliun, ada uang yang besar di sana,” katanya dalam acara Webinar Marketplace Insight 2023 “Rise Up & Be Victorius”, Rabu (15/3/2023). 

LKH mengatakan bursa saham adalah opsi terbaik bagi investor yang ingin mendulang kekayaan dengan memperhitungkan risiko.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG hari ini melemah 0,88 persen atau 58,19 poin ke 6.569,9, sehingga kapitalisasi pasar parkir di Rp9.160,40 triliun. 

Alasan kedua LKH terjun ke dunia saham adalah produk dan jasa dari emiten dapat ditemukan dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari bangun pagi hingga tidur malam. 

“Mulai dari bangun tidur lalu ke toilet ternyata produk PT Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO), lalu mandi menggunakan produk PT Unilever Indonesia (UNVR), kemudian berpergian dengan produk PT Astra International Tbk. (ASII) hingga tempat tinggal yang mungkin saja milik emiten properti PT Intiland Development Tbk. (DILD),” jelas Lo Kheng Hong. 

Alasa ketiga, emiten-emiten besar banyak menyerap pekerja. Artinya, emiten ini menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Hal itu akan berdampak bagi tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia. 

Diketahui, BPS menetapkan delapan bidang yang menjadi indikator kesejahteraan rakyat, beberapa di antarannya adalah ketenagakerjaan, kemiskinan serta sosial. “Semakin besar BEI semakin sejahtera negara,” imbuhnya. 

Alasan keempat, LKH mengungkapkan jika perusahaan publik merupakan penyumbang pajak yang besar seperti emiten tambang batu bara. Pajak tersebut dipakai untuk pembangunan negara dan bantuan kemiskinan. 

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2022, salah satu emiten batu bara, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mencatat total beban pajak penghasilan badan kini konsolidasian mencapai US$653,39 juta atau setara dengan Rp8,86 triliun (kurs Rp15.731).  

Berdasarkan data KSEI per 15 Maret 2023, Lo Kheng Hong tercatat sebagai pemilik 4 emiten yang di atas 5 persen, yaitu, emiten media PT Global Mediacom Tbk. (BMTR), emiten finance PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN), emiten properti PT Intiland Development Tbk. (DILD), dan emiten produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper