Bisnis.com, JAKARTA — Momentum koreksi di pasar saham Tanah Air dimanfaatkan sejumlah emiten untuk melancarkan aksi pembelian kembali saham alias buyback. Hasilnya, saham emiten yang melakukan buyback menghijau kala indeks harga saham gabungan redup.
Selain memberi sinyal kepada investor tentang neraca keuangan emiten yang solid dengan posisi kas yang tebal, ada juga yang memanfaatkan buyback untuk reward ke karyawan seperti yang dilakukan PT Bank Rakyat indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).
Buyback yang dilakukan BBRI itu sudah mendapat restu pada RUPST yang digelar Senin (13/3/2023).
Nilainya pun tak tanggung. Bank pelat merah tersebut menyiapkan dana maksimal hingga Rp1,5 triliun untuk aksi buyback.
Aksi koprorasi ini bakal dilakukan secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lambat 18 bulan setelah RUPST 2023. Saham hasil buyback tahun ini digunakan untuk pelaksanaan program kepemilikan saham baik untuk pekerja maupun direksi.
Harga saham BBRI kemarin, Kamis (17/3/2023) terpantau naik 0,64 persen ke level Rp4.730 per saham. Di saat yang sama indeks komposit sedang merana dengan koreksi sebesar 0,94 persen ke posisi 6.565. Namun untuk periode sepekan, BBRI sudah turun 1,66 persen.
Baca Juga
Emiten lain yang baru-baru ini mengumumkan aksi buyback adalah PT Perintis Triniti Properti Tbk. (TRIN). Bermodalkan dana kas Rp30 miliar mereka sudah menyiapkan diri menyerap sahamnya sendiri selama 15 Maret—15 Juni 2023.
Alasan manajemen TRIN melakukan buyback adalah untuk mengurangi tekanan jual di pasar terutama dengan fluktuasi IHSG.
Hasilnya? Harga saham TRIN kemarin melonjak 7,52 persen ke level Rp286 persen, dan dalam 5 hari perdagangan terakhir terjadi kenaikan sebesar 28,83 persen.
Hasil serupa diraih PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang juga sudah mendapat restu buyback dari pemegang sahamnya sejak 15 Maret 2023. Harga saham BBNI kemarin naik 1,70 persen ke Rp8.950 di saat mayoritas saham di bursa memerah.