Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah Terimbas Suku Bunga, Ini Saham yang Bisa Diakumulasi

Setelah memerah 3 hari berturut-turut, IHSG hari ini terperosok dan menyentuh rekor terendah baru sepanjang tahun berjalan 2023 di level 6.565,73.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHS) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHS) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen dalam rapat dewan gubernur (RDG) 16 Maret 2023. Keputusan ini direspons pasar saham dengan pelemahan yang berlanjut pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Setelah memerah 3 hari berturut-turut, IHSG hari ini terperosok dan menyentuh rekor terendah baru sepanjang tahun berjalan 2023 di level 6.565,73 atau di bawah dari level terendah sebelumnya 6.584,45 pada 11 Januari 2023.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengemukakan kebijakan BI tersebut telah sesuai dengan ekspektasi pasar. Pelemahan IHSG sendiri terjadi terimbas sentimen efek domino kolapsnya Silicon Valley Bank ke Credit Suisse di Eropa.

"Secara harga, IHSG berada di oversold area sehingga memiliki potensi rebound," kata Cheril, Kamis (16/3/2023).

IHSG ditutup melemah 0,94 persen ke posisi 6.565,72 pada perdagangan hari ini. Pelemahan terjadi di hampir seluruh sektor dengan koreksi terdalam terjadi pada sektor energi sebesar 2,85 persen, kemudian sektor industri dasar turun 2,55 persen, dan teknologi terkoreksi 2,23 persen.

Cheril mengatakan koreksi saham-saham teknologi dipicu oleh kekhawatiran tumbangnya perusahaan-perusahaan teknologi AS menyusul tumbangnya SVB.

Sementara itu, pelemahan sektor energi disebabkan oleh ekspektasi perlambatan ekonomi yang meningkat sehingga memicu pelemahan harga komoditas energi.

"Hal ini menyebabkan emiten sektor energi menjadi sasaran aksi jual investor," kata dia.

Di tengah volatilitas tinggi pasar saham dan pelemahan IHSG, Cheril menyarankan investor untuk mulai mencicil saham-saham perbankan berkapitalisasi besar dan konsumen primer. Beberapa yang menjadi rekomendasinya adalah SIDO, BBRI, BBNI, dan INDF.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper