Bisnis.com, JAKARTA — Bibit.id, aplikasi investasi reksa dana digital berstrategi meningkatkan minat masyarakat berinvestasi di kedai-kedai kopi setelah melakukan kerja sama dengan Coffee Shop Common Grounds.
Head of Digital Marketing Bibit.id, Angie Anandita Tjhatra, menyampaikan kerja sama tersebut merupakan strategi tepat untuk menggaet masyarakat secara luas agar melek investasi.
Sebab, kata dia, layaknya kopi, investasi adalah bagian dari kehidupan dan gaya hidup masyarakat sehari-hari.
Masyarakat bisa berinvestasi di instrumen reksa dana yang aman dan pemilihan produknya bisa disesuaikan dengan profil risiko pengguna yang berbeda-beda. Bibit bekerja sama dengan Manajer Investasi saat ini menawarkan lebih dari 100 produk reksa dana, baik yang konvensional maupun yang berbasis Syariah.
Selain itu bibit juga sebagai mitra distribusi penjualan Surat Berharga Negara yang secara resmi ditunjuk oleh Kementerian Keuangan RI, Bibit juga mengajak masyarakat untuk berinvestasi sambil membangun negeri lewat Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel.
"SBSN seri SR018 juga sudah dapat dibeli di Bibit mulai 3 Maret 2023 -29 Maret 2023," ujarnya melalui keterangan resminya, Minggu (12/3/2023).
Baca Juga
Dia mengajak agar lebih banyak masyarakat yang mendiversifikasikan portofolio investasi mereka dalam berbagai produk reksa dana. Selain itu juga agar masyarakat berinvestasi secara konsisten dan dalam jangka panjang karena metode ini terbukti memberikan hasil yang optimal serta membantu investor mencapai masa depan keuangan yang lebih baik.
Menurutnya saat ini berinvestasi reksa dana semudah menyeruput kopi. Pasalnya pada era digital, investasi dapat dilakukan dengan cepat, dan sederhana dengan aplikasi yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Di sisi lain, cerita di balik kopi adalah cerita tentang investasi dan nilai ekonomi yang tidak main-main. Dalam laporan Statistik Kopi Indonesia 2021 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), disebutkan bahwa nilai ekspor kopi Indonesia di tahun 2021 telah mencapai angka US$859 juta dengan Amerika Serikat, Mesir, Spanyol, Malaysia, dan Jepang sebagai lima besar negara tujuan ekspor. Ini menunjukkan besarnya animo masyarakat internasional terhadap cita rasa kopi khas Indonesia.
Dalam laporan yang sama, tampak bahwa 99,32 persen dari total produksi kopi di Indonesia dihasilkan oleh perkebunan rakyat yang terletak di Sumatera Selatan (27 persen), Lampung (15 persen), dan Sumatera Utara (10 persen), Aceh (9 persen), Bengkulu (8 persen), dan 28 provinsi lainnya (31 persen).
“Kami berharap agar masyarakat Indonesia dapat memiliki budaya sadar investasi serta selalu ingat bahwa investasi itu adalah bagian dari kehidupan sehari-hari,” tekannya.