Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Turun 0,70 Persen ke 6.752, Saham GOTO, BBCA, BMRI di Zona Merah

IHSG turun 0,70 persen ke posisi 6.752 pada penutupan perdagangan sesi I hari ini. Saham big caps seperti GOTO, BBCA, dan BMRI parkir di zona merah.
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I ditutup turun 0,70 persen atau 47,57 poin ke 6.752 pada perdagangan hari ini, Jumat (10/3/2023). Seiring dengan pelemahan IHSG, saham emiten big caps seperti GOTO, BBCA dan BMRI tercatat parkir di zona merah. 

Mengutip RTI pukul 12.00 WIB, IHSG mencatat nilai transaksi saham sebesar Rp4,21 triliun dengan 128 saham menguat, 281 melemah dan 230 lainnya stagnan. Seturut dengan pelemahan IHSG, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) terkoreksi 2,33 persen atau 3 poin ke posisi 126.

Selanjutnya PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tergelincir 1,17 persen atau 100 poin ke posisi 8.475, disusul oleh saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang turu 0,96 persen atau 100 poin ke level 10.350. Saham emiten tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) juga tercatat mengalami koreksi sebesar 1,21 persen atau 50 poin ke posisi 4.090.

Sementara saham yang parkir di zona hijau antara lain, WEGE melesat 5,22 persen ke posisi 141, TLKM naik 0,25 persen ke posisi 3.980, CUAN meroket 11,11 persen ke posisi 380. dan terakhir saham BUMI naik 1,59 persen ke level 128.

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG rawan terkoreksi pada hari ini, dengan resistance IHSG akan berada pada 6.850 dan support di 6.750.

Valdy menjelaskan, meski IHSG membentuk gap up di Kamis (9/3/2023), akan tetapi volume transaksi turun signifikan. Selain itu, terdapat arahan negatif dari mayoritas bursa global di Kamis (9/3/2023). 

"Oleh sebab itu, waspadai potensi false minor bullish reversal signal, waspadai potensi koreksi [tutup gap] di akhir pekan ini," tulis Valdy dalam risetnya, Jumat (10/3/2023).

Sebagai informasi, sell-off kembali terjadi di Kamis (9/3/2023), terutama pada saham-saham bank dan saham-saham di sektor keuangan Wall Street lainnya. Pelemahan tersebut dipicu oleh antisipasi pasar terhadap data ketenagakerjaan AS.

Pelemahan juga dialami oleh mayoritas indeks di Eropa, meski tidak sedalam pelemahan indeks-indeks Wall Street. Sentimen utama yang mempengaruhi indeks-indeks di Eropa juga masih terkait dengan testimoni Kepala The Fed, Jerome Powell yang memberikan petunjuk peningkatan agresivitas The Fed dalam menaikan suku bunga acuan untuk beberapa FOMC ke depan.

Untuk IHSG, menurutnya, mayoritas saham bank yang menjadi mover IHSG kemarin memasuki overbought area atau rawan profit taking, di antaranya BBNI, BMRI dan BBNI. 

Data ekonomi domestik terbaru juga kurang memuaskan. Penjualan ritel terkoreksi sebesar 0,6 persen yoy di Januari 2023 dibandingkan pertumbuhan 0,7 persen yoy di Desember 2022.

Dari eksternal, inflasi tiongkok turun signifikan ke 1 persen yoy di Februari 2023 dari 2,1 persen yoy di Januari 2023. Padahal, sebelumnya ada peningkatan indeks manufaktur pada Februari 2023. Hal ini membangun keyakinan pemulihan demand/konsumsi domestik Tiongkok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper