Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan Jumat (10/3/2023) seiring dengan masuknya dana investor asing.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan IHSG berpotensi menguat dalam rentang 6.698 - 6.821 pada perdagangan akhir pekan besok.
"Akhir pekan kedua di bulan ketiga tahun 2023, IHSG dengan ditunjang faktor data perekonomian yang cukup stabil ditambah dengan prospek pertumbuhan kinerja emiten yang berpotensi terus membaik," paparnya dalam publikasi riset.
Menunurut William, data ekonomi dan kinerja emiten akan terus menarik bagi investor untuk dapat melakukan investasi di dalam pasar modal Indonesia yang juga ditunjang oleh mengalirnya capital inflow. Berdasarkan data Bursa, investor asing hari ini mencatatkan net buy Rp606,08 miliar, dan sepanjang 2023 net buy mencapai Rp3,82 triliun.
Adapun, penguatan IHSG besok diiring peningkatan sejumlah saham seperti ASRI, BBCA, BBRI, BBNI, BINA, JSMR, UNVR, ICBP, HMSP, dan WTON.
Sementara itu, IHSG ditutup naik 0,35 persen atau 23,4 poin ke level 6.799 pada perdagangan Kamis (9/3/2023). Saham bank ARTO, PTBA, dan BBNI menjadi saham berkapitalisasi besar dengan kenaikan tertinggi hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 254 saham menguat, 253 saham melemah, dan 225 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.794-6.824. Kapitalisasi pasar tercatat menjadi Rp9.455 triliun.
Saham ARTO naik 5,86 persen ke level 2.710 pada perdagangan hari ini, menjadi saham big caps dengan kenaikan tertinggi hari ini.
Kenaikan saham ARTO disusul oleh saham BBNI yang naik 3,10 persen ke level 9.150, dan saham PTBA naik 2,07 persen ke level 3.940 pada hari ini.
Sementara itu, saham dengan kenaikan tertinggi atau top gainers adalah saham SAGE yang naik 28,15 persen ke level 173. Peningkatan saham ini disusul oleh saham pendatang baru milik Prajogo Pangestu CUAN yang naik 24,82 persen, dan saham MKTR yang naik 19,05 persen.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.