Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dihantam Dolar AS, Rupiah Melemah Dekati Rp15.500

Rupiah ditutup melemah ke Rp15.437, mendekati Rp15.500 dengan indeks dolar AS yang terus menguat.
Ilustrasi utang pemerintah Indonesia dalam mata uang rupiah dan dolar AS. JIBI/Himawan L Nugraha. rn
Ilustrasi utang pemerintah Indonesia dalam mata uang rupiah dan dolar AS. JIBI/Himawan L Nugraha. rn

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup di zona merah dan melanjutkan pelemahan ke Rp15.437 per dolar AS di tengah penguatan indeks dolar AS.

Mengutip data Bloomberg, Rabu (8/3/2023) pukul 15.05 WIB, rupiah ditutup melemah 0,46 persen atau 70,50 poin ke Rp15.437 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS perkasa, menguat 0,12 persen ke105,74.

Mayoritas mata uang di Asia juga melemah melawan greenback dengan penurunan paling dalam dialami won Korea Selatan yang melemah 1,66 persen, kemudian disusul ringgit Malaysia yang melemah 1,14 persen.

Selanjutnya, dolar Taiwan melemah 0,71 persen, peso Filipina turun 0,51 persen, dan yen Jepang melemah 0,28 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS mencapai level tertinggi tiga bulan terhadap sekeranjang mata uang pada Rabu, mengikuti lonjakan imbal hasil Treasury setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa suku bunga kemungkinan akan naik lebih dari ekspektasi pasar.

"Powell mengatakan dalam sebuah kesaksian di depan Kongres bahwa Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih dari ekspektasi pasar, menyusul ketahanan ekonomi AS baru-baru ini. Ini membuat pasar dengan cepat mulai memperkirakan peluang yang lebih besar untuk kenaikan 50 basis poin pada Maret, naik dari ekspektasi sebelumnya untuk kenaikan 25 bps," jelasnya dalam riset, Rabu (8/3/2023).

Imbal hasil Treasury AS juga melonjak dalam perdagangan semalam. Hal ini menyebabkan penurunan lebih lanjut pada kurva imbal hasil, dengan selisih antara imbal hasil dua tahun dan 10 tahun mendekati level terendah sejak Oktober.

Komentar Powell juga muncul setelah inflasi yang lebih kuat dari perkiraan dan data pasar tenaga kerja untuk Januari menunjukkan bahwa Fed kemungkinan perlu memperketat kebijakan lebih lanjut untuk memastikan tren penurunan inflasi yang berkelanjutan.

"Fokus minggu ini sebagian besar pada lebih banyak isyarat pada Fed dan pasar tenaga kerja, serta laporan Beige Book bank sentral tentang ekonomi yang akan dirilis pada hari Rabu. Data nonfarm payrolls untuk Februari akan dirilis pada Jumat, dengan tanda-tanda kekuatan ekonomi memberi Fed lebih banyak ruang kepala untuk terus menaikkan suku bunga," imbuhnya.

Kenaikan suku bunga memicu kekhawatiran akan perlambatan tajam ekonomi AS akhir tahun ini. Kurva hasil terbalik dianggap oleh pasar sebagai sinyal bahwa pedagang sedang memposisikan diri untuk potensi resesi.

Dari sisi internal, Bank Indonesia (BI) dalam Survei Konsumen melaporkan bahwa optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat pada Februari 2023. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2023 yang terjaga dalam zona optimis pada level 122,4.

Meskipun IKK pada Februari 2023 sedikit menurun dibandingkan 123,0 pada bulan sebelumnya, namun tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan periode Februari 2022 sebesar 113,1. Survei Konsumen BI pada Februari 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat.

Sementara itu, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) tetap kuat serta masih pada area optimis sebesar 132,5, meskipun sedikit lebih rendah dari 133,9 pada Januari 2023. IEK terutama ditopang oleh Indeks Ekspektasi Penghasilan yang meningkat dibanding bulan sebelumnya, sebesar 138,0 pada Februari 2023, dari 137,9 pada Januari 2023.

Pada Februari 2023, keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran meski tidak setinggi bulan sebelumnya, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp1 juta hingga Rp2 juta.

Melihat pelemahan rupiah hari ini, maka untuk perdagangan besok Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.420 - Rp15.500.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper