Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Senin (6/3/2023), setelah bergerak volatil hari ini. Saham ESSA, ADRO, hingga MEDC memimpin pelemahan saham big caps pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data RTI pukul 15.01 WIB, IHSG ditutup melemah 0,10 persen atau turun 6,63 poin ke level 6.807. Sepanjang perdagangan indeks komposit bergerak pada rentang 6.856,5 hingga 6.801,19.
Terdapat 206 saham menguat, 312 saham melemah, dan 215 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp9.473 triliun.
Dari jajaran emiten dengan kapitalisasi besar atau big caps, PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) memimpin pelemahan dengan turun 6,31 persen atau 65 poin ke level 965. Disusul oleh PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang turun 3,64 persen atau 110 poin ke level 2.910.
Berikutnya PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) melemah 3,59 persen atau 40 poin ke level 1.075. Selanjutnya, PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) turun 2,11 persen atau 30 poin ke level 1.390.
Sementara itu, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) terapresiasi 2,71 persen atau naik 110 poin ke level 4.170. Disusul oleh PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yang naik 2,43 persen atau 50 poin ke level 2.110.
Sebelumnya Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan Indeks-indeks Wall Street berbalik menguat di Jumat (3/3/2023). Penguatan ini sejalan dengan penurunan 10-year bond yield ke bawah 4 persen di hari yang sama.
Baca Juga
Hal ini dipicu oleh pernyataan Atlanta Fed President, Raphael Bostic bahwa The Fed sebaiknya menjaga kenaikan suku bunga acuan di level 25 bps untuk beberapa waktu kedepan. Sentimen yang sama juga memicu penguatan mayoritas indeks di Eropa di Jumat (3/3/2023).
Masih dari eksternal, katalis positif berasal dari target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% di 2023 oleh Pemerintah Tiongkok. Akan tetapi, sentimen mungkin bergeser setelah data neraca perdagangan Tiongkok dirilis tengah pekan ini (7/3/2023).
Nilai ekspor Tiongkok diperkirakan turun 10 persen yoy, sementara nilai impor diperkirakan turun 5,3 persen yoy di Februari 2023.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi data indeks keyakinan konsumen di Februari 2023.
Mempertimbangkan sentimen-sentimen tersebut, IHSG diperkirakan masih bergerak sideways dalam rentang 6.780-6.870 di pekan ini. Faktor lain yang perlu diperhatikan dan berpeluang merubah arah pergerakan IHSG adalah berlanjutnya rilis laporan keuangan FY 2022 dari emiten di BEI pada pekan ini.
Saham-saham yang dapat diperhatikan pada pekan ini meliputi saham-saham blue chip dengan potensi rebound lanjutan, di antaranya BBNI dan BBRI. Saham lain yang dapat diperhatikan meliputi SMGR, INTP, LSIP, TLKM dan EXCL.