Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Adhi Karya (ADHI) Naik 47 Persen pada 2022, Jadi Rp81,4 Miliar

Emiten BUMN Karya PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2022.
Emiten BUMN Karya PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2022. /ADHI.Co.Id
Emiten BUMN Karya PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2022. /ADHI.Co.Id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN Karya PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 47,21 persen menjadi Rp 81,24 miliar sepanjang 2022.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, ADHI mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp13,54 triliun sepanjang 2022. Angka ini naik 17,5 persen dari Rp11,53 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan ADHI terdiri dari teknik dan konstruksi, properti dan pelayanan, manufaktur, serta investasi dan konsesi.

Secara rinci, pendapatan teknik dan konstruksi meningkat 15,41 persen menjadi Rp10,81 triliun, properti dan pelayanan turun 5,98 persen menjadi Rp842,05 miliar, manufaktur turun 1,68 persen, serta investasi dan konsesi naik 134 persen menjadi Rp1,12 triliun.

Selanjutnya, beban pokok pendapatan ADHI meningkat dari Rp9,77 triliun menjadi Rp11,75 triliun sepanjang 2022. Adapun laba kotor ADHI meningkat 2,26 persen menjadi Rp1,79 triliun.

Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, ADHI mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp81,24 miliar sepanjang 2022. Laba bersih tersebut meningkat 47,21 persen dari Rp55,18 miliar pada 2021.

Sementara itu, jumlah aset ADHI meningkat 0,21 persen dari Rp39,9 triliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp39,98 triliun pada akhir 2022. Di sisi lain, jumlah liabilitas turun 8,99 persen dari Rp34,24 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp31,16 triliun pada 31 Desember 2022.

Kemudian untuk kas dan setara kas pada akhir tahun terjadi peningkatan 37,57 persen dari Rp3,15 triliun menjadi Rp4,33 triliun.

Sebagai informasi, ADHI menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba sebesar 20 persen pada 2023. Target tersebut disebut konservatif lantaran antisipasi kenaikan harga bahan baku.

Corporate Secretary ADHI Farid Budiyanto mengatakan terdapat faktor-faktor eksternal baik dari lokal maupun internasional yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan target di 2023. Beberapa faktor yang dipertimbangkan adalah konflik Rusia-Ukraina hingga Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Mudah-mudahan tidak ada isu-isu yang bisa mempengaruhi industri konstruksi ya di 2023. Mudah-mudahan semua isunya positif,” ujar Farid di Gedung MTH 27 Office Suites, Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper