Bisnis.com, JAKARTA — PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba sebesar 20 persen pada 2023. Target tersebut disebut konservatif lantaran antisipasi kenaikan harga bahan baku.
Corporate Secretary ADHI Farid Budiyanto mengatakan terdapat faktor-faktor eksternal baik dari lokal maupun internasional yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan target di 2023. Beberapa faktor yang dipertimbangkan adalah konflik Rusia-Ukraina hingga Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Mudah-mudahan tidak ada isu-isu yang bisa mempengaruhi industri konstruksi ya di 2023. Mudah-mudahan semua isunya positif,” ujar Farid di Gedung MTH 27 Office Suites, Jakarta, Rabu (1/3/2023).
Selain politik yang stabil, dia mengatakan pemerintah melalui pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dapat menjaga iklim positif pada industri konstruksi. Kemudian, ADHI juga akan menyesuaikan pembangunan proyek jelang Pemilu 2024.
“Pemerintah fokusnya adalah penyelesaian proyek-proyek yang sudah direncanakan dalam awal periode administrasinya,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan ADHI akan lebih fokus untuk pembangunan dengan dana yang berbasis dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Terlebih lagi ADHI menargetkan dapat mendapat tambahan nilai kontrak baru sebesar Rp3 triliun dari pembangunan IKN.
Baca Juga
Kemudian ADHI juga masih memiliki target penyelesaian tol Jogja-Bawen seksi 1.2 dapat rampung pada September 2023. Sementara untuk tol Solo-Jogja ditargetkan dapat beroperasi secara fungsional pada lebaran 2023.
Sementara untuk investasi proyek infrastruktur, ADHI akan lebih fokus pada tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) elevated Cikunir-Ulujami dengan nilai total proyek Rp22 triliun pada 2023. Selain ADHI, proyek tersebut diwakili oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), dan PT Acset Indonusa Tbk. (ACST).
Adapun ADHI memegang porsi 10 persen dalam konsorsium tersebut. Dia juga menyebut ADHI membuka peluang lebar untuk proyek gedung dan infrastruktur lainnya di wilayah barat.
“Kita bisa proyek konstruksi yang cukup besar juga di sana,” tuturnya.
Marga Metro Nusantara (MMN) yang menjadi pemimpin konsorsium tersebut merupakan cucu usaha dari META yang terafiliasi grup Salim. MMN dipegang sahamnya sebanyak 99,62 persen oleh PT Margautama Nusantara (MUN) yang merupakan anak usaha langsung META.
Adapun, JORR Elevated ini akan melalui 3 seksi tol yang sudah ada, yakni JORR seksi Ulujami, W2S, dan Selatan. Jalan tol ini akan memiliki 3 titik persimpangan yaitu di Ulujami, Jagorawi, dan Jati Asih. Sementara itu, akan dua pintu tol yang dibuat alias on/off ramps di Pondok Indah dan Bambu Apus.