Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpotensi mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini JUmat (3/3/2023), seiring dengan penguatan dolar AS karena imbal hasil AS naik sementara investor menunggu data inflasi Eropa, adanya kejutan buruk di Jerman, Prancis dan Spanyol telah memberikan dorongan untuk mata uang lainnya minggu ini.
Pada perdagangan kemarin, Kamis (2/3/2023) mata uang rupiah ditutup melemah 0,30 persen ke posisi Rp15.281, sementara indeks dolar AS terpantau menguat 0,33 persen ke posisi 104,782.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan dplar AS terjadi setelah data inflasi Jerman yang lebih panas dari perkiraan pada bulan Februari menambah tekanan pada Bank Sentral Eropa untuk menaikkan suku bunga setelah pembacaan kuat yang tak terduga di Prancis dan Spanyol, pasar bersiap untuk pembacaan tinggi yang tidak nyaman lainnya.
Inflasi Februari 2023 menurun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statisitk (BPS), inflasi IHK pada Februari 2023 menurun dari 0,34% (mtm) pada bulan sebelumnya menjadi 0,16% (mtm), terutama didorong oleh penurunan inflasi kelompok inti dan volatile food.
Bank Indonesia (BI) memandang, perkembangan ini tidak terlepas dari pengaruh positif respons kebijakan moneter BI serta sinergi erat pengendalian inflasi antara BI dan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah
Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan tetap terkendali sebesar 5,47 persen (yoy), meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 5,28 persen (yoy).
Baca Juga
Lebih lanjut, bank sentral akan terus memperkuat pengendalian inflasi, termasuk melalui koordinasi dengan Pemerintah guna memastikan berlanjutnya penurunan inflasi, termasuk pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Sementara itu untuk perdagangan besok, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.270 hingga Rp15.330.
Pukul 09.43 WIB, rupiah turun 0,11 persen atau 17,5 poin menjadi Rp15.298 per dolar AS.
Sementara Indeks dolar AS juga turun 0,17 persen ke level 104,85.