Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AUM Reksa Dana Rp509,36 Triliun, Manajer Investasi Balapan Genjot Cuan

Beberapa Manajaer Investasi menyiapkan strategi mendongkrak Nilai Aktiva Bersih (NAB) di tengah kondisi ketidakpastian perekonomian. 
President dan CEO PT Pinnacle Persada Investama Guntur Putra (tengah) memberikan penjelasan pada konferensi pers peluncuran Pinnacle FTSE  Indonesia ETF (XPFT), di Jakarta, Senin (10/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
President dan CEO PT Pinnacle Persada Investama Guntur Putra (tengah) memberikan penjelasan pada konferensi pers peluncuran Pinnacle FTSE Indonesia ETF (XPFT), di Jakarta, Senin (10/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Dana kelolaan atau asset under management (AUM) Manajer Investasi (MI) per 28 Februari 2023 tercatat sebesar Rp829,88 triliun, dengan didominasi oleh produk reksa dana sebesar Rp509,36 triliun. Beberapa MI menyiapkan strategi mendongkrak Nilai Aktiva Bersih (NAB) di tengah kondisi ketidakpastian perekonomian. 

Presiden dan CEO PT Pinnacle Persada Investama Guntur Putra menjelaskan saat ini landscape industri reksa dana berubah dalam beberapa tahun terakhir terutama dengan update dari sisi regulasi baik di Industri Keuangan Nonbank (IKNB) maupun di pasar modal. 

“Tentunya semua ini ditujukan agar industri kita ke arah yang lebih baik, lebih transparan dan juga perlindungan ke nasabah harus selalu diutamakan,” katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (2/3/2023). 

Salah satu strategi mendongkrak NAB, Guntur menyebutkan ada dua alternatif yaitu melalui perbankan dan juga institusi seperti perusahaan asuransi ataupun dana pensiun, Yayasan dan lainnya. 

Pinnacle, kata Guntur sudah bekerja sama dengan 15 mitra APERD digital. Agen penjual reksa dana Pinnacle seperti Indopremier IPOTFUND, moduit, Mirae NAVI, Trimegah Trima, Ajaib, Bibit, Tanam Duit, Kelola, PINA, SMARD, Invesnow, MNC MotionTrade, SayaKaya, dan FAST.

Terpisah, Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen Eri Kusnadi mengatakan pihaknya lebih selektif dalam menerbitkan reksa dana baru guna meningkatkan NAB. 

“Prioritas kami adalah menghadirkan strategi yang berbeda dan dapat melengkapi portfolio nasabah,” katanya, Kamis (2/3/2023). 

Upaya menumbuhkan dana kelolaan dilakukan Batavia Prosperindo dengan memaksimalkan promosi yang telah dilakukan sebelumnya. Selain itu, menambah agen penjuakan dan melengkapi pilihan produk juga menjadi salah satu strategi meningkatkan NAB. 

“Tentunya melalui aktivitas promosi yang sudah biasa kami lakukan. Selain itu menambah agen penjual serta melengkapi pilihan produk juga terus kami lakukan,” katanya. 

Eri juga menambahkan hal yang tidak kalah penting adalah terus melakukan update dan edukasi kepada nasabah. 

Berdasarkan data total dana AUM tercatat sebesar Rp829,88 triliun dengan didominasi oleh produk reksa dana sebesar Rp509,36 triliun. Kemudian disusul oleh produk Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) sebesar Rp270,08 triliun, RDPT senilai Rp30,02 triliun, DIRE sebesar Rp10,33 triliun, DINFRA sebesar 7,89 triliun dan EBA sebesar Rp2,17 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper