Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengungkapkan bahwa terdapat satu surat berharga syariah negara (SBSN) ritel yang jatuh tempo pada masa penawaran seri SR018. Adapun periode penawaran dua seri sukuk ritel anyar SR018 T3 dan SR018 T5 yakni pada 3 Maret 2023 hingga 29 Maret 2023.
Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan, Dwi Irianti mengatakan sukuk ritel yang jatuh tempo di masa penawaran SR018 adalah seri SR012.
Diketahui, SR012 merupakan salah satu obligasi negara ritel berjenis sukuk (basis syariah) dilepas pada 2020 lalu ke pasar. Sukuk ritel ini memiliki tenor tiga tahun dengan kupon tetap sebesar 6,3 persen per tahun. SR012 bersifat tradeable atau dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
“Terdapat seri SR012 yang akan jatuh tempo pada 10 Maret 2023,” kata Irianti kepada Bisnis, Rabu (1/3/2023).
Irianti mengungkapkan bahwa SR012 yang jatuh tempo itu bisa menjadi katalis positif bagi SR018. Hal ini lantaran ada potensi duit investor SR012 yang cair, diinvestasikan kembali di SR018.
Sementara itu, Irianti mengatakan pemerintah akan memasang target Rp15 triliun untuk kedua seri sukuk ritel tersebut. Dwi mengaku optimistis animo masyarakat untuk SR018 akan tetap tinggi.
Baca Juga
“Target penjualan SR018 oleh para Mitra Distribusi sekitar Rp 15 triliun. Pemerintah cukup optimis animo masyarakat terhadap SR018 masih tinggi,” kata dia.
Berdasarkan informasi di laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) SR018 T3 memiliki tenor 3 tahun dan kupon 6,25 persen fixed p.a atau per tahun.
Seri ini akan jatuh tempo pada 10 Maret 2026 dan dijual dengan harga per unit sebesar Rp1 juta. Nilai pemesanan minimum untuk SR018 T3 yakni Rp1 juta dan pemesanan maksimumnya Rp5 miliar.
Sementara itu, untuk seri SR018 T5 akan memiliki tenor selama 5 tahun dan tingkat kupon sebesar 6,40 persen fixed p.a atau per tahun. Seri ini akan jatuh tempo pada 10 Maret 2028. Nilai pemesanan minimum untuk SR018 T5 yakni Rp1 juta dan pemesanan maksimumnya Rp10 miliar.