Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tawarkan Kupon 6,40 Persen, Penjualan SR018 Diproyeksi Tembus Rp15 Triliun

Minat investor dinilai akan tinggi seiring dengan besaran kupon yang ditawarkan sebesar 6,40 persen. Target penjualan Rp15 triliun diproyeksi akan terpenuhi.
Ilustrasi Sukuk Ritel /Instagram @djpprkemenkau
Ilustrasi Sukuk Ritel /Instagram @djpprkemenkau

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah telah menetapkan target penjualan Rp15 triliun untuk dua seri surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk ritel seri SR018 T3 dan SR018 T5, yang akan dilepas ke pasar pada Jumat (3/3/2023) mendatang.

Research and Consulting Infovesta Utama Nicodemus Anggi mengatakan target penjualan kedua sukuk ritel tersebut akan terpenuhi. Hal ini mengingat tingkat kupon yang ditawarkan pemerintah cukup menarik untuk dua seri sukuk ritel tersebut.

Diketahui, seri SR018 T3 memiliki tenor 3 tahun dengan kupon 6,25 persen fixed dan seri SR018 T5 memiliki tenor 5 tahun dengan tingkat kupon 6,40 persen.

“Kupon yang diberikan juga lebih tinggi dari BI Rate dan tentunya suku bunga deposito, serta besarannya hampir mendekati yield obligasi negara tenor 3 dan 5 tahun,” kata Anggi kepada Bisnis, Rabu (1/3/2023).

Anggi menyebut, dua sukuk ritel ini akan terdorong oleh katalis animo dari investor syariah yang sebelumnya belum berinvestasi di jenis yang konvensional. Apalagi, ungkap Anggi pasar investor syariah di Indonesia juga terus berkembang.

“Secara pajak juga lebih menguntungkan dibandingkan deposito,” kata Anggi.

Adapun,Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan, Dwi Irianti Hadiningdyah menngatakan pemerintah akan memasang target Rp15 triliun untuk kedua seri sukuk ritel tersebut. Dwi mengaku optimistis animo masyarakat untuk SR018 akan tetap tinggi.

“Target penjualan SR018 oleh para Mitra Distribusi sekitar Rp 15 triliun. Pemerintah cukup optimis animo masyarakat terhadap SR018 masih tinggi,” kata Dwi kepada Bisnis, Rabu (1/3/2023).

Dwi mengatakan salah satu fitur yang menarik dari seri sukuk ritel ini adalah dapat diperdagangkan (tradable) di pasar sekunder. Menurut dia hal tersebut merupakan karakteristik cukup penting bagi investor ritel yang konsen terhadap isu likuiditas.

“Selain itu, terdapat seri SR012 yang akan jatuh tempo pada 10 Maret 2023 berpotensi untuk diinvestasikan kembali ke SR018,” kata Dwi.

Berdasarkan informasi di laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) SR018 T3 memiliki tenor 3 tahun dan kupon 6,25 persen fixed p.a atau per tahun.

Seri ini akan jatuh tempo pada 10 Maret 2026 dan dijual dengan harga per unit sebesar Rp1 juta. Nilai pemesanan minimum untuk SR018 T3 yakni Rp1 juta dan pemesanan maksimumnya Rp5 miliar.

Sementara itu, untuk seri SR018 T5 akan memiliki tenor selama 5 tahun dan tingkat kupon sebesar 6,40 persen fixed p.a atau per tahun. Seri ini akan jatuh tempo pada 10 Maret 2028. Nilai pemesanan minimum untuk SR018 T5 yakni Rp1 juta dan pemesanan maksimumnya Rp10 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper