Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Emiten Hermanto Tanoko Avia Avian (AVIA) Turun 2,44 Persen jadi Rp1,4 Triliun

PT Avia Avian Tbk. (AVIA) tercatat mengalami penurunan kinerja dengan membukukan penurunan laba bersih sebesar 2,44 persen menjadi Rp1,4 Triliun.
Produsen cat PT Avia Avian Tbk. (AVIA) dari Grup Tancorp, resmi menjadi perusahaan tercatat ke-50 di Bursa Efek Indonesia sepanjang 2021, pada Rabu (8/12/2021). Istimewa
Produsen cat PT Avia Avian Tbk. (AVIA) dari Grup Tancorp, resmi menjadi perusahaan tercatat ke-50 di Bursa Efek Indonesia sepanjang 2021, pada Rabu (8/12/2021). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen cat Hermanto Tanoko PT Avia Avian Tbk. (AVIA) tercatat mengalami penurunan kinerja dengan membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang tahun 2022.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, AVIA mencatatkan total penjualan sebesar Rp6,69 triliun. Angka ini turun 1,26 persen dari Rp6,77 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan jaringan distribusi, pendapatan AVIA berasal dari distributor sendiri, distributor pihak ketiga, dan penjualan langsung.

Secara rinci, pendapatan dari distributor sendiri menurun 1,27 persen menjadi Rp5,84 triliun, distributor pihak ketiga menurun 2,48 persen menjadi Rp822,45 miliar, dan penjualan langsung meningkat 57,24 persen menjadi Rp30,24 miliar.

Selanjutnya AVIA mencatatkan peningkatan beban langsung dari Rp3,95 triliun menjadi Rp3,97 triliun sepanjang tahun 2022. Laba kotor AVIA turun 3,82 persen menjadi Rp2,71 triliun.

Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, AVIA mencatatkan penurunan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,4 triliun sepanjang 2022. Angka ini merosot 2,44 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, jumlah aset AVIA menurun tipis 0,75 persen dari Rp10,87 triliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp10,79 triliun pada 31 Desember 2022. Di sisi lain, jumlah liabilitas turun 16,52 persen dari Rp1,45 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp1,21 triliun pada 31 Desember 2022.

Kemudian untuk kas, setara kas akhir dan cerukan akhir tahun terjadi peningkatan 67,94 persen dari Rp1,28 triliun menjadi Rp2,17 triliun. Adanya peningkatan tersebut terjadi karena adanya aktivitas non-kas yang mendukung laporan arus kas.

Salah satunya adalah penambahan aset hak-guna melalui liabilitas sewa yang meroket 849 persen dari Rp3,1 miliar menjadi Rp29,49 miliar.

Kemudian terdapat beberapa tambahan aktivitas non-kas yang mendukung peningkatan arus kas seperti reklasifikasi aset tetap ke aset tak berwujud senilai Rp17,74 miliar, dan penambahan aset tetap melalui utang usaha sebesar Rp9,43 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper