Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Strategi Manajer Investasi Koleksi Obligasi Korporasi: Pilih Tenor Pendek-Menengah

Manajer investasi beberkan strategi memilih obligasi korporasi yang baik untuk portofolionya. Salah satunya adalah dengan memilih yang bertenor pendek-menengah.
Setyo Aji Harjanto
Setyo Aji Harjanto - Bisnis.com 27 Februari 2023  |  17:12 WIB
Strategi Manajer Investasi Koleksi Obligasi Korporasi: Pilih Tenor Pendek-Menengah
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis - Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Panin Asset Management memiliki strategi jitu dalam memilih obligasi korporasi untuk menjadi koleksi portofolionya. Salah satunya adalah dengan memilih obligasi yang memiliki tenor pendek hingga menengah.

Direktur Panin Asset Managemen Rudiyanto mengatakan pihaknya tidak berfokus pada sektor perusahaan yang merilis obligasi. Pihaknya fokus menilai prospek korporasi yang merilis obligasi. Hal itu, lanjut Rudiyanto, baik dari sisi manajemen, maupun rekam jejak korporasi tersebut.

“Kami menggunakan penilaian bottom up, sehingga tidak terlalu berfokus pada sektoral. kami lebih fokus untuk menilai prospek setiap perusahaan, baik dari management perusahaan, track record dan repaymanagement, dll,” kata Rudiyanto kepada Bisnis, Senin (27/2/2023).

Rudiyanto mengatakan peringkat obligasi korporasi yang dianggapnya menarik adalah investment grade. Panin, kata Rudiyanto, juga memilih obligasi korporasi yang memiliki tenor pendek, hingga menengah.

Sementara itu, Presiden dan CEO PT Pinnacle Persada Investama Guntur Putra mengatakan strategi pihaknya dalam memilih obligasi korporasi adalah bisa dari penawaran umum masing-masing emiten pada saat issue maupun melalui perdagangan di pasar sekunder.

Pinnacle, kata dia juga sangat mengutamakan  kredit masing-masing korporasi yang mengeluarkan obligasi. Guntur mengatakan pihaknya melakukan pemantauan ketat dari kualitas kredit, kestabilan hingga kekuatan finansial suatu perusahaan.

Screening yang ketat dari sisi credit quality terutama dari financial stability and strength, cadangan kas yang cukup kuat, revenue growth yang konsisten, dan juga debt to equity ratio yang rendah. Disamping itu juga kami melihat dari sisi market positioning dari masing-masing emiten/issuers,” kata Guntur.

Guntur mengatakan pihaknya memilih obligasi korporasi yang memiliki tenor tiga tahun ke bawah dengan peringkat kredit investment grade untuk masuk dalam daftar portfolionya.

“Di Pinnacle sendiri kami memiliki kriteria yang sangat strict terkait kualitas kredit, dan hanya peringkat investment grade yang bisa masuk ke dalam universe portfolio obligasi. Tenor untuk korporasi kami cenderung melihat yang durasi 3 tahun kebawah,” kata Guntur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

obligasi korporasi korporasi emiten
Editor : Ibad Durrohman

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top