Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Menguat, S&P 500 Akhiri Penurunan 4 Hari Beruntun

Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (23/2/2023) waktu setempat, dengan S&P 500 naik 0,53 persen mengakhiri pelemahan 4 hari beruntun.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA —Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis (23/2/2023) waktu setempat, dengan S&P 500 mengakhiri penurunan selama empat sesi berturut-turut, karena investor bergulat dengan bagaimana kebijakan suku bunga Federal Reserve AS dapat mempengaruhi ekonomi AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 108,82 poin atau 0,33 persen ke 33.153,91. Indeks S&P 500 naik 21,27 poin atau 0,53 persen ke 4.012,32. Indeks Komposit Nasdaq naik 83,33 poin atau 0,72 persen, menjadi ditutup di 11.590,40.

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau. Harga minyak mentah yang lebih tinggi mendorong sektor energi menguat 1,3 persen memimpin kenaikan.

Pasar saham bergejolak tahun ini, mundur pada Februari setelah Januari yang kuat, karena investor mencoba mencari tahu apa yang akan dilakukan Federal Reserve dengan suku bunga. Komentar hawkish dari pembuat kebijakan telah diselingi dengan data yang menunjukkan ekonomi Amerika yang kuat.

Pada Kamis (23/2/2023), Departemen Tenaga Kerja mengatakan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga turun minggu lalu, mencerminkan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat.

Sebuah laporan terpisah menegaskan ekonomi tumbuh dengan kokoh pada kuartal keempat, meskipun tingkat persediaan yang meningkat bertanggung jawab atas sebagian besar kenaikan tersebut.

Produk domestik bruto AS meningkat 2,7 persen pada kuartal keempat, menurut estimasi kedua pemerintah. Para ekonom memperkirakan kenaikan 2,9 persen.

"Jika Anda adalah bullish, Anda dapat menarik banyak hal yang mendukung, dan jika Anda bearish, ada banyak hal untuk ditunjukkan yang mendukung," kata Jack Janasiewicz, kepala strategi portofolio di Natixis Investment Managers Solutions.

"Ada begitu banyak arus lintas yang bergerak ke arah yang sangat berbeda, saya pikir sangat sulit untuk kembali pada satu atau dua hal. Itu menciptakan banyak ketidakpastian yang mencemaskan, dan kami melakukan perdagangan di kisaran ketat sebagai akibatnya."

Untuk sebagian hari, S&P diperdagangkan di bawah rata-rata pergerakan 50 hari di 3.980 poin, sebelum reli di sore hari untuk berakhir di atas 4.000 poin untuk pertama kalinya minggu ini.

Yang mempengaruhi penurunan intraday ini adalah perdagangan besar derivatif jangka pendek yang menumpuk tekanan jual di pasar, menurut ahli strategi Nomura, Charlie McElligott.

Membantu memberikan kepercayaan kepada pembeli, Nvidia Corp membukukan laba positif dan melonjak 14 persen setelah memperkirakan penjualan triwulanan di atas perkiraan dan melaporkan lonjakan penggunaan cipnya untuk mendukung layanan kecerdasan buatan.

Pembuat cip lainnya juga naik, dengan Broadcom Inc, Intel Corp dan Qualcomm naik antara 0,6 persen dan 1,8 persen. Indeks Philadelphia SE Semiconductor terangkat 3,3 persen.

Sektor komunikasi mencatat penurunan terbesar, jatuh 0,7 persen. Ini adalah penurunan kelima berturut-turut, menyamai lima kerugian beruntun lainnya pada Oktober. Itu dibebani oleh Netflix Inc yang tergelincir 3,4 persen karena laporan bahwa layanan streaming memotong harga berlangganan di 30 negara.

Di antara saham lainnya, eBay Inc mencatat penurunan harian terbesar sejak 13 September, anjlok 5,2 persen, setelah peringatan akan permintaan yang buruk di paruh pertama.

Moderna Inc merosot 6,7 persen, ke penutupan yang lebih rendah sejak 3 November, setelah pembuat vaksin itu menegaskan kembali perkiraan penjualan tahunannya sebesar 5 miliar dolar AS untuk vaksin COVID-19 meskipun penjualan kuartal keempatnya melebihi perkiraan.

Namun, Bumble Inc melonjak 7,5 persen. Pemilik aplikasi kencan itu memproyeksikan pertumbuhan pendapatan tahunan di atas perkiraan pasar karena optimisme atas meningkatnya pengguna yang membayar.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 10,43 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,59 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper