Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Ambruk, Indeks Dow Jones Turun 697 Poin

Wall Street mencatatkan perdagangan terburuknya sepanjang 2023. Indeks Dow Jones turun nyaris 700 poin, Nasdaq turun 294,97 poin dan S&P 500 turun 81,75 persen.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — Wall Street merosot tajam dan membukukan kinerja hari terburuknya tahun ini pada akhir perdagangan Selasa (21/2/2023) waktu setempat, karena investor menafsirkan rebound dalam aktivitas bisnis AS pada Februari berarti suku bunga harus tetap lebih tinggi lebih lama untuk mengendalikan inflasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun tajam 697,10 poin atau 2,06 persen ke 33.129,59. Indeks S&P 500 merosot 81,75 poin atau 2,0 persen ke 3.997,34. Indeks Komposit Nasdaq merosot 294,97 poin atau 2,5 persen, menjadi berakhir di 11.492,3.

Untuk S&P 500 dan Komposit Nasdaq, ini adalah penurunan ketiga secara. Sementara penurunan Dow Jones menghapus kenaikannya untuk 2023.

Semua dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor konsumer non-primer merosot 3,3 persen memimpin kerugian.

Penurunan terjadi setelah Indeks Pembelian Manajer (PMI) manufaktur S&P Global, yang mencerminkan aktivitas bisnis di Amerika Serikat, kembali berekspansi untuk pertama kalinya dalam delapan bulan pada Februari. Pembacaan 50,2, naik dari 46,8 pada Januari, didukung oleh sektor jasa yang kuat, menurut sebuah survei.

Laporan tersebut menambah banyaknya data ekonomi baru-baru ini yang telah melukiskan gambaran ekonomi yang tangguh, yang terus bekerja dengan latar belakang beberapa kenaikan suku bunga oleh bank sentral pada 2022 yang bertujuan untuk menekan inflasi.

Dengan inflasi yang masih jauh dari target Fed 2,0 persen, dan ekonomi mempertahankan sebagian besar kekuatannya, pelaku pasar uang telah merevisi naik perkiraan suku bunga dana Fed memuncak-saat ini di 5,35 persen pada Juli dan bertahan di dekat level tersebut sepanjang tahun.

"Hari ini, realisasinya adalah bahwa Fed tidak main-main tentang (suku bunga) lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, dan faktanya mungkin sedikit lebih tinggi untuk sedikit lebih lama," kata Carol Schleif, Kepala Investasi di BMO Family Office sebagaimana dikutip Antara, Rabu (22/3/2023).

Saham AS memiliki awal yang optimis untuk tahun ini setelah penampilan tahunan terburuk mereka dalam lebih dari satu dekade pada 2022, karena investor berharap siklus kenaikan suku bunga bank sentral mendekati akhir. Kepositifan seperti itu membuat pasar ekuitas rentan terhadap kemunduran, ketika data merusak ekspektasi tersebut.

"Pasar terus mencari perubahan arah dovish, dan mereka tidak akan mendapatkannya," kata Schleif.

Investor akan melihat risalah yang merinci diskusi pada pertemuan kebijakan terakhir Fed, yang dijadwalkan pada Rabu, untuk petunjuk lebih lanjut tentang sikap bank sentral terhadap suku bunga.

Di antara mereka yang terkena penurunan yang meluas pada Selasa (21/2) adalah saham-saham teknologi besar, dengan Tesla Inc, Amazon.com Inc, Microsoft Corp, dan Alphabet-induk Google Inc semuanya jatuh antara 2,1 persen dan 5,3 persen.

Yang tidak membantu mereka adalah fakta bahwa obligasi Pemerintah AS 10-tahun mencapai level tertinggi baru dalam tiga bulan.

Imbal hasil yang lebih tinggi biasanya membebani saham pertumbuhan, yang valuasinya cenderung didasarkan pada keuntungan masa depan yang didiskon besar-besaran karena suku bunga semakin tinggi.

Di tempat lain, Home Depot Inc merosot 7,1 persen ke level terendah tiga bulan setelah jaringan toko perbaikan rumah domestik nomor satu itu memperingatkan melemahnya permintaan dan mengeluarkan perkiraan laba suram untuk 2023.

Saingannya yang lebih kecil, Lowe's Cos Inc anjlok 5,1 persen jelang rilis laporan keuangannya minggu depan.

Walmart memperkirakan pendapatan setahun penuh di bawah perkiraan dan melukiskan gambaran suram inflasi makanan yang lebih panas dari perkiraan menekan margin keuntungan. Namun, saham pengecer terbesar di dunia itu naik 0,6 persen.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 11 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,62 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper