Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor BBM, PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menyuntikan modal tambahan sebesar Rp22,6 miliar ke pada anak usaha ritelnya, PT Anugerah Kridao Retailindo (Akrida).
Direktur dan Corporate Secretary AKR Corporindo Suresh Vembu menerangkan penambahan modal tersebut membuat modal ditempatkan dan modal disetor berubah menjadi Rp700,59 miliar dari Rp677,99 miliar.
"Dana yang diperoleh Akrida akan digunakan menunjang kegiatan usaha Akrida atau permodalan anak-anak perusahaan Akrida," ungkap Suresh dalam keterbukaan informasi, Selasa (21/2/2023).
Modal tambahan tersebut membuat kepemilikan perseroan tetap pada 99,99 persen terhadap Akrida. Penambahan modal ini lanjutnya, bukan merupakan transaksi material dan tidak mengandung benturan kepentingan.
Baru-baru ini, AKRA menargetkan Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (KEK JIIPE) di Gresik, Jawa Timur dapat menarik investasi hingga US$16,3 miliar atau setara Rp246,76 triliun (kurs JISDOR Rp15.139) dalam lima tahun operasional.
Suresh mengatakan terdapat beberapa calon investor yang sudah beberapa kali datang untuk melakukan studi dalam rangka investasi di KEK JIIPE.
Baca Juga
“Ada banyak investor yang kunjungi ke JIIPE dan mudah mudahan bisa deal tahun ini,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (7/2/2023).
Suresh menyebut AKRA berharap industri padat modal yang berkaitan dengan kendaraan listrik, baterai, elektronik, padat karya, dan industri yang membutuhkan efisiensi yang optimal tertarik untuk berinvestasi di JIIPE.
Dia mengatakan JIIPE terintegrasi dengan fasilitas industri lainnya seperti listrik, air, pengolahan air limbah, pelabuhan, dan lainnya. Hal ini dinilai menjadi daya tarik bagi investor karena kebutuhan dasar sudah tersedia.
Adapun AKRA telah memasang target marketing sales dapat berkisar 70 hektare sampai 75 hektare pada 2023. Sebelumnya AKRA mencatatkan marketing sales 45 hektare dari target 40 hektare sepanjang 2022.
Dia juga menyebut PT Freeport Indonesia sebagai tenant utama JIIPE tengah membangun smelter tembaga yang diklaim sebagai terbesar di dunia. Beberapa tenant juga memiliki kapasitas untuk menunjang industri tersebut.