Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos AKRA Rogoh Kocek Rp2,04 Miliar Buat Tambah Saham

Tujuan dari transaksi saham AKR Corporindo (AKRA) oleh Haryanto Adikoesoemo ini merupakan investasi dengan status kepemilikan saham langsung.
Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesomo/Istimewa
Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesomo/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) Haryanto Adikoesoemo merogoh kocek hingga Rp2,04 miliar untuk menambah saham pada emiten kawasan industri tersebut.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Senin (13/2/2023), Haryanto membeli 1.507.400 saham AKRA dengan harga Rp1.355 per saham. Dengan demikian Haryanto menggelontorkan hingga Rp2,04 miliar dari aksi investasi ini.

Melalui transaksi ini, kepemilikan Haryanto di AKRA meningkat dari 172,2 juta saham menjadi 173,17 juta saham. Jumlah tersebut setara dengan 0,87 persen kepemilikan di AKRA.

Adapun tujuan dari transaksi saham ini merupakan investasi dengan status kepemilikan saham langsung. Transaksi dilakukan pada 3 Februarii 2023.

Merujuk data RTI, PT Arthakencana Rayatama menjadi pemegang saham mayoritas AKRA dengan 11,96 miliar saham atau setara 59,60 persen. Arthakencana juga merupakan pengendali saham AKRA. Sementara investor retail memegang 7,77 miliar saham atau setara 38,72 persen.

Selain Arthakencana, terdapat jajaran Direksi dan Komisaris yang menjadi pengendali saham AKRA. Mereka adalah Presiden Komisaris AKRA Soegiarto Adikoesoemo, dan Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo.

Soegiarto tercatat memegang 70,78 juta saham AKRA. Jumlah tersebut setara dengan 0,35 persen kepemilikan.

Saham AKRA terpantau stagnan di level 1.310 pada sesi I perdagangan hari ini. Sepanjang sesi I saham AKRA bergerak pada rentang 1.300 sampai 1.325.

Sebanyak 21,91 juta saham AKRA diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp28,77 miliar. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp26,30 triliun.

Price earning ratio (PER) AKRA berada di posisi 12,61 kali, sedangkan price to book value (PBV) berada di posisi 2,60 kali. Adapun debt equity ratio (DER) AKRA mencapai 143,72 persen.

Sebagai informasi, AKRA menargetkan Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (KEK JIIPE) di Gresik, Jawa Timur dapat menarik investasi hingga US$16,3 miliar atau setara Rp246,76 triliun (kurs JISDOR Rp15.139) dalam lima tahun operasional.

Direktur & Sekretaris Perusahaan AKRA Suresh Vembu mengatakan terdapat beberapa calon investor yang sudah beberapa kali datang untuk melakukan studi dalam rangka investasi di KEK JIIPE.

“Ada banyak investor yang kunjungi ke JIIPE dan mudah mudahan bisa deal tahun ini,” ujar Suresh kepada Bisnis, Selasa (7/2/2023).

Adapun AKRA telah memasang target marketing sales dapat berkisar 70 hektare sampai 75 hektare pada 2023. Terlebih lagi AKRA mencatatkan marketing sales 45 hektare dari target 40 hektare sepanjang 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper