Bisnis.com, JAKARTA — PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menargetkan Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (KEK JIIPE) di Gresik, Jawa Timur dapat menarik investasi hingga US$16,3 miliar atau setara Rp246,76 triliun (kurs JISDOR Rp15.139) dalam lima tahun operasional.
Direktur & Sekretaris Perusahaan AKRA Suresh Vembu mengatakan terdapat beberapa calon investor yang sudah beberapa kali datang untuk melakukan studi dalam rangka investasi di KEK JIIPE.
“Ada banyak investor yang kunjungi ke JIIPE dan mudah mudahan bisa deal tahun ini,” ujar Suresh kepada Bisnis, Selasa (7/2/2023).
Suresh menyebut AKRA berharap industri padat modal yang berkaitan dengan kendaraan listrik, baterai, elektronik, padat karya, dan industri yang membutuhkan efisiensi yang optimal tertarik untuk berinvestasi di JIIPE.
Dia mengatakan JIIPE terintegrasi dengan fasilitas industri lainnya seperti listrik, air, pengolahan air limbah, pelabuhan, dan lainnya. Hal ini dinilai menjadi daya tarik bagi investor karena kebutuhan dasar sudah tersedia.
Adapun AKRA telah memasang target marketing sales dapat berkisar 70 hektare sampai 75 hektare pada 2023. Terlebih lagi AKRA mencatatkan marketing sales 45 hektare dari target 40 hektare sepanjang 2022.
Baca Juga
Dia juga menyebut PT Freeport Indonesia sebagai tenant utama JIIPE tengah membangun smelter tembaga yang diklaim sebagai terbesar di dunia. Beberapa tenant juga memiliki kapasitas untuk menunjang industri tersebut.
“Kami rasa ekosistem untuk hilirisasi dan industrialisasi ini akan terbentuk dengan sendirinya,” katanya.
Sebagai informasi, AKRA masuk ke jajaran saham dalam indeks LQ45 pada 1 Februari 2023. Hal ini berpotensi menjadi tambahan katalis positif untuk saham AKRA.
Suresh menyebutkan, AKRA merupakan perusahaan dengan pendorong pertumbuhan yang solid. Sampai akhir kuartal III/2022, AKRA mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan konsumen dan pendapatan sewa sebesar Rp34,5 triliun.
Pendapatan ini meningkat 100,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,2 triliun. Adapun, laba bersih AKRA meningkat 96 persen mencapai Rp1,56 triliun pada kuartal III/2022, naik dibandingkan kuartal III/2021 yang sebesar Rp836 miliar.
“AKRA telah memenuhi syarat dalam semua hal likuiditas dan beberapa kriteria lain seperti kapitalisasi pasar serta kondisi fundamental perusahaan dan prospek pertumbuhan perusahaan,” jelasnya Suresh dalam keterangan tertulis, Kamis (26/1/2023).