Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Matahari Department Store (LPPF) Siap Buyback Saham Rp1 Triliun

PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) berencana melakukan pembelian kembali saham publik atau buyback senilai Rp1 triliun.
PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) berencana melakukan pembelian kembali saham publik atau buyback senilai Rp1 triliun. /Dok.Perusahaan
PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) berencana melakukan pembelian kembali saham publik atau buyback senilai Rp1 triliun. /Dok.Perusahaan

Bisnis.com, JAKARTA –  Emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) berencana melakukan pembelian kembali saham publik atau buyback dengan nilai jumbo Rp1 triliun. Aksi ini direncanakan di tengah tren kenaikan harga saham LPPF.

Manajemen LPPF dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan jumlah biaya yang disiapkan untuk buyback maksimal sebesar Rp1 triliun. Pembelian kembali saham akan menyasar sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal disetor dan ditempatkan dan akan dilakukan pada Saham Seri C.

Untuk memuluskan rencana tersebut, LPPF akan meminta restu para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang rencananya akan digelar pada Rabu, 29 Maret 2023.

“Pelaksanaan buyback saham akan paling lama 18 bulan terhitung sejak hari diselenggarakannya RUPST,” tulis manajemen LPPF, Senin (20/2/2023).

Matahari Department Store mengemukakan pelaksanaan buyback merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai pemegang saham LPPF. Dengan demikian, LPPF memiliki fleksibilitas dalam mengelola modal untuk mencapai struktur yang lebih efisien.

Manajemen LPPF juga meyakini aksi pembelian kembali tidak akan berpengaruh pada kinerja pendapatan maupun aktivitas pembiayaan.

“Kami berharap tidak akan terjadi penurunan pendapatan yang signifikan akibat dari pelaksanaan buyback tersebut dan tidak berdampak signifikan terhadap biaya pembiayaan perseroan,” tulis Matahari Department Store.

Aksi buyback sendiri diperkirakan akan berdampak pada kinerja laba per saham LPPF. Manajemen mencatat laba bersih per saham per 31 Desember 2022 mencapai Rp351 juta. Performa laba bersih per saham ini akan menjadi Rp447 juta jika buyback direalisasikan dengan seluruh dana yang disiapkan.

“Kami akan mengumumkan laporan kinerja 2022 dan laba bersih per saham 2022-nya pada 24 Februari 2023.”

Pelaksanaan pembelian kembali saham juga diharapkan tidak memengaruhi kegiatan usaha dan operasional LPPF karena telah memiliki modal kerja yang cukup untuk menjalankan kegiatan usaha.

Sampai penutupan perdagangan Senin (20/2/2023), saham LPPF terpantau parkir di Rp5.200 atau naik 0,48 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Harga tersebut juga mencerminkan kenaikan sebesar 11,83 persen dari posisi awal 2023 yang saat itu berada di Rp4.650.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper