Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) menargetkan omzet penjualan sebesar Rp7,61 triliun dengan target laba bersih Rp225,8 miliar pada 2023, yang diperkirakan tumbuh dibanding tahun lalu.
Hingga saat ini WTON belum mengumumkan laporan setahun penuh 2022. Selama periode Januari-September 2022, perseroan membukukan laba bersih Rp89,2 miliar, atau melejit 65,15 persen secara tahunan.
Sekretaris Perusahaan WTON Dedi Indra mengatakan, selain menargetkan pertumbuhan laba dan penjualan, WTON juga menargetkan kontrak baru pada 2023 senilai Rp8,66 triliun atau naik 23,53 persen dari realisasi target kontrak hingga Desember 2022 sebesar Rp7,01 triliun.
“Perolehan kontrak baru ini rencananya akan ditopang berbagai proyek yang disasar WTON seperti proyek jalan tol harbour road, pengadaan tiang listrik PLN, pembangunan beberapa pabrik, dan lainnya,” jelas dia dalam keterangan resmi, Jumat (17/2/2023).
Untuk mencapai angka target ini, kata Dedi, WTON menetapkan sejumlah strategi seperti peningkatan sinergi WIKA Grup, penetrasi pasar luar negeri dan bisnis baru, komersialisasi structural health monitoring system (SHMS), weight in motion (WIM), serta produk baru lainnya.
WTON juga melakukan pengembangan bisnis konstruksi & trackwork, optimalisasi pabrik, batching plant, mobile plant, optimalisasi peralatan kontruksi, percepatan pencairan piutang, transformasi organisasi, digitalisasi proses bisnis, peningkatan teknologi produksi, riset teknologi & produk, implementasi system application and processing (SAP), supply chain management (SCM), serta penerapan Governance, Risk, Compliance (GRC) yang baik.
Baca Juga
WTON juga menganggarkan angka belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun ini sebesar Rp275,8 miliar. Capex dialokasikan untuk pengembangan pabrik baru dan peralatan produksi, pengembangan lini bisnis material, readymix, quarry, jasa, dan pengelolaan tanah.
WTON tercatat membukukan omzet kontrak baru sebesar Rp7,01 triliun pada akhir Desember 2022. Angka ini mengalami kenaikan YoY hingga 34,54 persen atau sebesar Rp5,21 triliun dari 2021. Perolehan kontrak baru ini berasal dari Swasta 58,15 persen, WIKA 26,72 persen, BUMN 13,13 persen, dan Pemerintah 2 persen.
Kinerja WTON hingga akhir tahun 2022 tersebut didukung oleh sejumlah proyek di antaranya proyek Jalan Tol Ancol Timur–Pluit, Jaringan Distribusi Listrik, Jalan Tol Semarang–Demak, Proyek Manyar Smelter, dan sejumlah proyek lainnya.