Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mencatatkan nilai kontrak baru (NKB) mencapai Rp33,35 triliun pada 2022.
Sekretaris Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan segmen infrastruktur dan gedung berkontribusi hingga 63 persen, EPC (engineering, procurement, and construction) sebesar 16 persen, dan properti dan investasi sebesar 19 persen.
Secara rinci segmen infrastruktur dan gedung memperoleh NKB senilai Rp20,76 triliun, EPC senilai Rp5,07 triliun, properti senilai Rp949 miliar, dan investasi senilai Rp81 miliar.
“Perolehan kontrak baru WIKA sebesar Rp33,35 triliun di 2022,” ujar Mahendra kepada Bisnis, Senin (30/1/2023).
Capaian kontrak baru tersebut naik 24,43 persen dibanding capaian pada 2021. Adapun kontrak baru yang diperoleh WIKA mencapai Rp26,8 triliun pada 2021.
Sebagai informasi, WIKA menargetkan kontrak baru hingga akhir tahun mencapai Rp42,57 triliun. Dengan demikian capaian NKB tersebut gagal memenuhi target yang ditetapkan.
Baca Juga
Lebih lanjut, Mahendra mengatakan WIKA menargetkan kontrak baru pada kisaran Rp34 triliun sampai Rp36 triliun. Angka tersebut hanya naik maksimal Rp2,65 triliun dari capaian 2022.
“Iya pastinya dua digit. Kita targetkan ada direntang antara Rp34 triliun sampai Rp36 triliun,” ujarnya.
Sebagai informasi beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh WIKA adalah Jalan Tol Pekanbaru-Padang, Jalur Kereta Cepat, Bendungan Tiga Dihaji, Pembangkit Listrik Bertenaga 2x50 megawatt di Palu, dan Kabel Bawah Laut 150 kV Sumatera–Bangka.
Adapun untuk pembangunan proyek Jalan Tol Pekanbaru-Padang dengan nilai Rp3,47 triliun sudah mencapai 68,19 persen per November 2022. Kemudian proyek Jalur Kereta Cepat senilai Rp14,5 triliun sudah mencapai 96,27 persen.
Sementara itu, proyek Bendungan Tiga Dihaji memiliki nilai Rp596 miliar dengan pembangunan yang sudah mencapai 68,63 persen per November 2022. Lalu, Pembangkit Listrik Bertenaga 2x50 megawatt di Palu senilai Rp2,09 triliun telah mencapai 66,54 persen.
Proyek Kabel Bawah Laut 150 kV Sumatera–Bangka senilai Rp666 miliar juga sudah mencapai 93,97 persen per November 2022.