Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Tinggi, ADMR Targetkan Jual 4,3 Juta Ton Batu Bara Metalurgi 2023

ADMR optimistis mampu meningkatkan kinerja dengan menambah target penjualan mencapai 4,3 juta ton.
Ilustrasi proyek PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), anak usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO).
Ilustrasi proyek PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), anak usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO).

Bisnis.com, JAKARTA – PT Adaro Minerals Tbk. (ADMR) meningkatkan target penjualan batu bara metalurgi tahun ini mencapai 4,3 juta ton, dibandingkan dengan pada 2022 mencapai 3,2 juta ton.

Mengutip keterangan resmi Perseroan, ADMR meningkatkan target volume penjualannya pada 2023 menjadi 3,8-4,3 juta ton. Jumlah tersebut naik dari capaian volume penjualan batu bara 2022 yang tercatat 3,20 juta ton.

Volume penjualan batu bara pada 2022 sendiri terpantau naik 39 persen dibandingkan dengan capaian penjualan pada 2021 sebanyak 2,30 juta ton.

“ADMR akan meningkatkan volume penjualannya, didukung oleh kuatnya permintaan pelanggan, sesuai dengan target jangka menengah sebesar 6 juta ton per tahun,” ungkap Investor Relation ADMR Danuta Komar dalam keterangan resmi, Rbu (15/2/2023).

Adapun, produksi ADMR pada sepanjang 2022 mencapai 3,37 juta ton atau setara dengan kenaikan 47 persen dari 2,30 juta ton pada 2021.

“Volume produksi ini melampaui panduan yang berkisar 2,8 ton sampai 3,3 juta ton,” imbuh Danuta.

Selain itu, ADMR juga menargetkan overburden removal atau nisbah kupas 3,8 kali pada 2023. Peningkatan nisbah kupas ini karena kegiatan penambangan di PT Lahai Coal akan dimulai kembali dan PT Lahai Coal memiliki nisbah kupas yang lebih tinggi dari PT Maruwai Coal.

Tahun ini ADMR juga akan merogoh kocek untuk belanja modal atau Capex sebesar US$70 juta – US$90 juta untuk segmen batu bara metalurgi.

“Anggaran belanja modal ini belum termasuk belanja modal untuk smelter aluminium. Perusahaan memperkirakan pencapaian financial close proyek ini pada semester I/2023 dan akan membuat pengumuman lebih lanjut mengenai porsi ekuitas di kemudian hari,” katanya.

Sebelumnya ADMR diketahui akan menyiapkan capex hingga US$1,1 miliar atau setara engan Rp16,3 triliun apabila memasukkan pengembangan smelter aluminium dalam hitungan.

Terkait dengan smelter aluminium tersebut, pada 2022 ADMR juga telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Hyundai Motor Company untuk produksi dan suplai aluminium, dan penandatanganan Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat, melalui perusahaan anak, untuk proyek smelter aluminium.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper