Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Loyo ke Rp15.174 per Dolar AS, Mata Uang Asia Tertekan

Mata uang rupiah dibuka melemah 0,05 persen atau 8 poin ke posisi Rp15.174 per dolar AS, bersama dengan mayoritas mata uang Asia.
Mata uang rupiah dibuka melemah 0,05 persen atau 8 poin ke posisi Rp15.174 per dolar AS, bersama dengan mayoritas mata uang Asia. Bisnis/Arief Hermawan P
Mata uang rupiah dibuka melemah 0,05 persen atau 8 poin ke posisi Rp15.174 per dolar AS, bersama dengan mayoritas mata uang Asia. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang rupiah dibuka melemah di hadapan dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (15/2/2023) seiring dengan tertekannya mata uang Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang rupiah dibuka melemah 0,05 persen atau 8 poin ke posisi Rp15.174 per dolar AS. Mata uang asing juga terpantau dibuka bervariasi pada pagi ini. 

Yen Jepang terlihat menguat 0,39 persen, Dolar Hong Kong menguat 0,04 persen, dan Bath Thailand menguat 0,04 persen. 

Sementara itu mata uang yang terpantau melemah dihadapan dolar AS yaitu, Dolar Singapura melemah 0,02 persen, Dolar Taiwan melemah 0,34 persen, Won Korea melemah 0,49 persen, Peso Philipina melemah 0,19 persen, Rupee India melemah 0,05 persen, Yuan China melemah 0,001 persen, dan Ringgit Malaysia melemah 0,34 persen. 

Pada perdagangan sebelumnya, rupiah ditutup menguat ke posisi Rp15.166 per dolar AS. Analis MIFX Faisyal mengatakan pelemahan dolar AS terjadi di tengah outlook terkoreksinya kinerja dolar AS seiring meredanya ketegangan antara AS dengan China.

“Selanjutnya fokus utama pasar pada akan tertuju ke data CPI AS yang dirilis pada pukul 20:30 WIB serta serangkaian pidato pejabat Fed seperti Lorie Logan pada pukul 23:00 WIB, Patrick Harker pada pukul 23:30 WIB dan John Williams pada Rabu dini hari pukul 02:05 WIB,” katanya, dikutip Rabu (15/2/2023). 

Sementara itu, Macro Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi menyebutkan sentimen pendorong penguatan rupiah di antaranya DPR yang memilih Filianingsih Hendarta sebagai Deputi Gubernur BI. 

Filianingsih merupakan figure internal dari Bank Indonesia yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Departemen Kebijakan System Pembayaran, yang akan menggantikan Deputi Gubernur Dody Budi Waluyo yang tenurnya akan habis pada April tahun ini.  

“Pemilihan ini akan semakin mempertajam arah Bank Indonesia ke depan sebagai salah satu bank sentral yang terdepan di Asia yang akan memanfaatkan teknologi finansial untuk keberlanjutan sistem pembayaran yang modern dan efisien dalam mendukung inklusivitas pasar keuangan domestik,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper