Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Data Neraca Perdagangan Jadi Katalis

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan dipengaruhi data neraca perdagangan dan inflasi AS.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan dipengaruhi data neraca perdagangan dan inflasi AS. Bisnis/Himawan L Nugraha
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan dipengaruhi data neraca perdagangan dan inflasi AS. Bisnis/Himawan L Nugraha
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah akan dipengaruhi rilis data neraca perdagangan ekspor-impor pada Rabu (15/2/2023), dan data inflasi AS yang menggerakkan dolar AS.

Rupiah ditutup menguat pada akhir perdagangan Selasa (14/2/2023) bersama dengan sejumlah mata uang lainnya di Asia di tengah pelemahan dolar AS. Rupiah ditutup menguat 38 poin atau 0,25 persen ke Rp15.166 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS 0,16 persen ke 103,18. 

Bersama dengan rupiah, sejumlah nilai tukar di Asia juga menguat seperti yen Jepang yang juga terapresiasi 0,35 persen, kemudian dolar Singapura juga mengut 0,09 persen. Adapun, dolar Taiwan menguat 0,09 persen, won Korea Selatan menguat 0,64 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,19 persen. 

Analis MIFX Faisyal mengatakan pelemahan dolar AS terjadi di tengah outlook terkoreksinya kinerja dolar AS seiring meredanya ketegangan antara AS dengan China.

“Pasar yang mencerna laporan yang meredakan ketegangan antara AS dengan China, dengan militer AS menepis ketakutan pasar sambil menolak seruan untuk percaya bahwa benda terbang yang ditembak jatuh berasal dari China,” jelas Faisyal dalam riset, Selasa (14/2/2023).

Namun, pelemahan dolar AS dapat terbatas jika pasar mempertimbangkan pernyataan yang cenderung hawkish dari Gubernur Fed Michelle Bowman pada Senin yang mengatakan bahwa Federal Reserve perlu terus menaikan suku bunga untuk membawa mereka ke level yang cukup tinggi untuk membawa inflasi kembali ke level yang ditargetkan bank sentral.

Selanjutnya fokus utama pasar pada akan tertuju ke data indeks harga konsumen (IHK) yang menunjukkan inflasi AS, dan serangkaian pidato pejabat Fed seperti Lorie Logan pada pukul 23:00 WIB, Patrick Harker pada pukul 23:30 WIB dan John Williams pada Rabu dini hari pukul 02:05 WIB.

Sementara itu, Macro Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi menyebutkan sentimen pendorong penguatan rupiah salah satunya keputusan DPR yang memilih Filianingsih Hendarta sebagai Deputi Gubernur BI. 

Filianingsih merupakan figur internal dari Bank Indonesia yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Departemen Kebijakan System Pembayaran, menggantikan Deputi Gubernur Dody Budi Waluyo yang jabatannya akan habis pada April tahun ini. 

“Pemilihan ini akan semakin mempertajam arah Bank Indonesia ke depan sebagai salah satu bank sentral yang terdepan di Asia yang akan memanfaatkan teknologi finansial untuk keberlanjutan sistem pembayaran yang modern dan efisien dalam mendukung inklusivitas pasar keuangan domestik,” katanya.

Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.

15:04 WIB
Rupiah tertekan dolar AS

Rupiah melemah 39,5 poin atau 0,26 persen menjadi Rp15.206 per dolar AS pada pukul 15.00 WIB.

Indeks dolar AS naik 0,31 persen ke level 103,558, sehingga menekan mata uang Asia.

12:59 WIB
Rupiah turun 34 poin

Pukul 12.57, rupiah turun 34 poin atau 0,22 persen menjadi Rp15.200,5 per dolar AS.

Indeks dolar AS naik 0,2 persen ke level 103,439.

10:30 WIB
Rupiah turun 22 poin

Rupiah melemah 22 poin atau 0,15 persen menjadi Rp15.188,5 per dolar AS per pukul 10.30 WIB.

Indeks dolar AS naik 0,09 persen ke level 103,322.

09:06 WIB
Rupiah dibuka melemah

Rupiah dibuka melemah 8 poin atau 0,05 persen menjadi Rp15.174,5 per dolar AS.

Mata uang Asia cenderung tertekan dolar AS.


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper