Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Induk Indosiar dan SCTV (SCMA) Masih Cuan Gede dari Sinetron

Beberapa tayangan prime time unggulan SCMA adalah Cinta Setelah Cinta, Tajwid Cinta, dan Takdir Cinta Yang Kupilih.
Proses syuting sebuah program televisi di stasiun tv SCTV, salah satu stasiun tv yang dikelola PT Surya Citra Media Tbk./scm.co.id
Proses syuting sebuah program televisi di stasiun tv SCTV, salah satu stasiun tv yang dikelola PT Surya Citra Media Tbk./scm.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten media milik Eddy Kusnadi Sariatmadja PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) menyebut pendapatan dari konten free-to-air (FTA) berkontribusi hingga 80 persen dari seluruh pendapatan konsolidasi perseroan. 

Direktur SCMA Rusmiyati Djajaseputra mengklaim saluran SCTV dan Indosiar masih menjadi pemimpin pasar dalam pangsa pemirsa. Adapun program yang menjadi unggulan adalah ajang penampilan bakat, dan sinetron yang tayang pada waktu prime time.

“Saat ini FTA masih memberikan kontribusi yang terbesar sekitar 75 persen sampai 80 persen dari seluruh pendapatan konsolidasian SCMA,” ujar Rusmiyati kepada Bisnis, Rabu (15/2/2023).

Beberapa tayangan prime time unggulan adalah Cinta Setelah Cinta, Tajwid Cinta, dan Takdir Cinta Yang Kupilih. Kemudian beberapa tayangan penampilan bakat yang menjadi unggulan adalah Dangdut Academy dan DKoplo.

Selain itu, tayangan FTA juga masih menayangkan beberapa konten olahraga seperti pertandingan persahabatan maupun Liga 1 Indonesia.

Meski demikian, Rusmiyati mengatakan adanya penerapan analog switch off (ASO) menjadi kesempatan untuk tumbuhnya TV digital dan meraup pasar penonton yang belum terjangkau melalui televisi TV.

SCMA juga tengah mengembangkan Mentari TV yang targetkan dapat memperoleh masukan dari iklan pada 2023. Adapun platform Vidio mencatatkan pertumbuhan pelanggan hingga 35 persen per semester I/2022.

Saat ini platform Vidio masih memiliki kekuatan dari konten premium olahraga seperti Liga 1, dan FIFA World Cup 2022. Vidio juga masih menjadi pemegang hak siar English Premier League atau Liga Inggris hingga 2025.

Selain itu, Vidio juga berkomitmen untuk menjadi yang terdepan dalam menghasilkan konten lokal Indonesia melalui Vidio Original Series dan Vidio Sinetron.

Sepanjang 2022, Vidio telah merilis 37 judul konten original atau yang setara dengan satu judul per sembilan hari. Rusmiyati membandingkan para pemain global pada pasar over-the-top (OTT) yang disebut hanya menghadirkan maksimal 10 konten original pada 2022.

SCMA menyiapkan dana anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp350 miliar untuk 2023. Dana tersebut akan digunakan untuk penyelesaian infrastruktur di beberapa daerah, penyelesaian pembangunan tower transmisi baru di Surabaya, dan pembangunan kawasan studio di Sentul.

Lebih lanjut, Rusmiyati mengatakan perekonomian Indonesia akan menunjukkan tren positif dengan meningkatnya daya beli masyarakat pasca pandemi Covid-19. Adapun, SCMA menargetkan dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari periklanan.

Selain itu, platform streaming Vidio tercatat sudah memiliki lebih dari 60 juta pengguna aktif secara bulanan. Vidio tercatat mengalami peningkatan secara konsisten dengan bertambahnya konten yang disediakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper