Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pergerakan Harga Emas Hari Ini Berisiko Turun Jelang Rilis Data Inflasi AS

Harga emas berpotensi turun pada perdagangan hari ini, (14/2/2023) terimbas data inflasi AS yang diproykesi turun namun masih dalam tren kenaikan tinggi.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia diproyeksi akan turun jelang rilis data inflasi Amerika Serikat./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia diproyeksi akan turun jelang rilis data inflasi Amerika Serikat./Bloomberg
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global berpotensi melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (14/2/2023) lantaran karena para investor menunggu lebih banyak isyarat tentang ekonomi AS dari data inflasi utama yang akan dirilis hari ini.

Mengutip Antara, harga emas kembali tergelincir pada akhir perdagangan Senin (13/2/2023) waktu setempat, memperpanjang kerugian hari ketiga berturut-turut. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di Divisi Comex New York Exchange, merosot 11 dolar AS atau 0,59 persen menjadi ditutup pada 1.863,50 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tingkat tertinggi sesi 1.877,20 dolar AS dan terendah 1.860,80 dolar AS.

Emas berjangka jatuh 4,0 dolar AS atau 0,21 persen menjadi 1.874,50 dolar AS pada Jumat (10/2/2023), setelah jatuh 12,20 dolar AS atau 0,65 persen menjadi 1.878,50 dolar AS pada Kamis (9/2/2023), dan terdongkrak 5,9 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.890,70 dolar AS pada Rabu (8/2/2023).

Investor menyesuaikan posisi di tengah kegugupan menjelang Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang akan dirilis pada Selasa waktu setempat, karena gambarannya akan menjadi lebih jelas setelah data inflasi Januari dirilis.

Pembacaan indeks harga konsumen Selasa diperkirakan akan menjelaskan lebih lanjut di mana suku bunga berpotensi mencapai puncaknya di AS. Sementara inflasi diperkirakan akan turun lebih jauh pada Januari dari bulan sebelumnya, namun masih dalam tren di tingkat yang relatif tinggi.

Ekspektasi pasar adalah bahwa Federal Reserve AS akan terus menaikkan suku bunga, mendorong suku bunga di atas 5,0 persen dalam beberapa bulan mendatang, kemudian mempertahankannya hingga setidaknya tahun 2024. Beberapa bahkan bertaruh bahwa suku bunga dapat bergerak lebih tinggi hingga 6,0 persen atau lebih.

Kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi emas dan aset-aset lain yang tidak memberikan imbal hasil. Penguatan dolar, yang diuntungkan dari suku bunga yang lebih tinggi, juga membuat logam kuning lebih mahal untuk pembeli dengan mata uang lainnya.

Sementara itu, dolar AS merosot pada perdagangan Senin (13/2/2023) ketika para pelaku pasar menunggu laporan inflasi utama dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,26 persen menjadi 103,3630, memberikan dukungan terhadap emas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 22,3 sen atau 1,01 persen, menjadi menetap pada 21,852 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April terangkat 7,60 dolar AS atau 0,8 persen, menjadi ditutup pada 959,40 dolar AS per ounce.

Simak pergerakan harga emas hari ini secara live!

15:12 WIB
Emas Comex dan Spot kompak naik

Emas spot naik 0,30 persen atau 5,48 poin ke US$1.858,97 per troy ounce pada 15.12 WIB. 

Adapun emas Comex kontrak April 2023 juga naik 0,32 persen atau 6,00 poin ke US$1.872,10 per troy ounce.

14:00 WIB
Emas Spot naik 0,50 persen

Emas spot naik 0,50 persen atau 9,34 poin ke US$1.862,83 per troy ounce pada 14.00 WIB. 

Adapun emas Comex kontrak April 2023 juga naik 0,46 persen atau 8,60 poin ke US$1.872,10 per troy ounce.

11:17 WIB
Emas Comex naik 0,26 persen

Emas spot naik 0,22 persen atau 4,10 poin ke US$1.857,59 per troy ounce pada 11.17 WIB. 

Adapun emas Comex kontrak April 2023 juga naik 0,2630 persen atau 4,80 poin ke US$1.868, per troy ounce.

09:05 WIB
Emas Comex dan Spot kompak naik

Emas spot naik 0,17 persen atau 3,16 poin ke US$1.856,65 per troy ounce pada 09.05 WIB. 

Adapun emas Comex kontrak April 2023 juga naik 0,11 persen atau 2,00 poin ke US$1.865,50 per troy ounce.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper