Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat, Saham GOTO, BYAN, BMRI Ngebut

IHSG terpantau menguat 0,22 persen ke posisi 6.895,64 sesaat setelah perdagangan dibuka dan sempat mencapai level tertinggi 6.904,58.
IHSG terpantau menguat 0,22 persen ke posisi 6.895,64 sesaat setelah perdagangan dibuka dan sempat mencapai level tertinggi 6.904,58. Bisnis/Suselo Jati
IHSG terpantau menguat 0,22 persen ke posisi 6.895,64 sesaat setelah perdagangan dibuka dan sempat mencapai level tertinggi 6.904,58. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan di 6.880,32 pada pembukaan Senin (13/2/2023), tetapi langsung melaju naik ke 6.895,64. Saham big cap GOTO, BYAN, BMRI menanjak.

IHSG terpantau menguat 0,22 persen ke posisi 6.895,64 sesaat setelah perdagangan dibuka dan sempat mencapai level tertinggi 6.904,58.

Sebanyak 177 saham menghijau, 104 saham melemah, dan 255 saham di posisi yang sama dengan penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Kapitalisasi pasar mencapai Rp9.539,32 triliun.

Mayoritas indeks sektoral mengawali pembukaan di zona hijau dengan kenaikan tertinggi pada sektor energi yang menguat 1,15 persen. Kemudian disusul sektor teknologi yang menguat 1,15 persen.

Sementara itu, mayoritas saham-saham penghuni top 10 big cap terpantau mengawali perdagangan di zona merah. Seperti UNVR dan TLKM yang masing-masin terkoreksi 0,87 persen dan 0,53 persen.

Meski demikian, beberapa penghuni big cap tampak menguat. Kenaikan dipimpin GOTO yang melesat 1,90 persen ke Rp109. Kemudian disusul BYAN yang naik 1,72 persen dan BMRI menguat 0,49 persen.

Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam riset menyebutkan IHSG berpotensi konsolidasi dalam rentang 6.830–6.960 pada perdagangan hari ini. Pergerakan IHSG akan dipengaruhi sentimen penantian pasar terhadap hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).

Phintraco Sekuritas menyebutkan area konsolidasi IHSG masih terjaga di kisaran 6.830–6.960, setelah bergerak kembali ke atas MA20 6.845 dengan lower shadow yang panjang.

“Potensi masih akan cenderung sideways di kisaran level tersebut," tulis tim riset Phintraco dikutip Senin (13/2/2023).

Data Inflasi Januari Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pada 14 Februari 2023 mendatang akan menjadi salah satu sentimen eksternal pergerakan IHSG hari ini.

Phintraco menyebutkan Kepala The Fed Jerome Powell sempat menyatakan bahwa inflasi telah menurun, akan tetapi kekhawatiran pengetatan The Fed masih akan lebih agresif membayangi pelaku pasar.

Sementara itu, sentimen dari dalam negeri datang dari antisipasi pelaku pasar menjelang rilis data neraca perdagangan serta data ekspor dan impor Januari 2023 pada 15 Februari 2023.

Pelaku pasar juga mengantisipasi RDG BI pada 16 Februari 2023. Kedua data tersebut diharapkan dapat mendorong penguatan nilai tukar rupiah ke bawah Rp15,000 per US$. Sebagai informasi, nilai tukar Rupiah berada di Rp15.130 per dolar AS pada Jumat (10/2/2023) sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper