Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Jumat (3/2/2023) waktu setempat, memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut setelah laporan pekerjaan bulanan AS yang lebih kuat dari perkirakan pada Januari 2023. Investor melakukan aksi ambil untung usai reli panjang logam kuning.
Melansir Antara, Sabtu (4/2/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, anjlok US$54,20 atau 2,81 persen menjadi ditutup pada US$1.876,60 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi US$1.932,40 dan terendah US$1.874,50.
Harga emas berjangka menetap di level terendah dalam lebih dari tiga minggu, turun 2,7 persen untuk minggu ini.
Emas berjangka tergelincir US$12 atau 0,62 persen menjadi US$1.930,80 pada Kamis (2/2/2023), setelah melemah US$2,50 atau 0,13 persen menjadi US$1.942,80 pada Rabu (1/2/2023), dan terangkat US$6,10 atau 0,31 persen menjadi US$1.945,30 pada Selasa (31/1/2023).
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa data gaji nonpertanian (NFP) AS meningkat 517.000 pada Januari, jauh lebih baik dari yang diharapkan 187.000. Tingkat pengangguran turun menjadi 3,4 persen, level yang tidak terlihat sejak Mei 1969.
"Angka NFP yang mengerikan telah mendatangkan malapetaka pada bullish emas yang sudah menghadapi tekanan selama dua hari terakhir dari prospek ekonomi Fed," kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknis di SKCharting.com.
Baca Juga
Data pekerjaan bulanan yang jauh lebih baik dari perkiraan mendorong indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah dengan kuat.
Dolar AS melonjak pada Jumat (3/2/2023) setelah data menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS meningkat tajam pada Januari, dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, terangkat 1,16 persen menjadi 102,9340.
Data ekonomi lainnya yang dirilis Jumat semakin melemahkan emas. Indeks manajer pembelian (PMI) jasa-jasa S&P AS mencapai 46,8 persen pada Januari, naik dari estimasi akhir Desember 44,7 dan tetap di wilayah kontraksi.
Indeks jasa-jasa Institute for Supply Management (ISM) mencapai 55,2 persen pada Januari, naik lebih besar dari yang diperkirakan di atas ambang batas 50 persen yang menandakan pertumbuhan di sektor ini.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun US$1,21 atau 5,12 persen, menjadi menetap pada US$22,405 per ounce. Platinum untuk pengiriman April merosot US$52,30 atau 5,06 persen, menjadi ditutup pada US$980,30 per ounce.