Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Jalan di Karpet Hijau Berkat The Fed, Saham GOTO to The Moon

Komunikasi yang jelas dari Bank Sentral AS The Fed akan membuat gerak pasar saham lebih terkendali.
Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve menaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) sejalan dengan ekspektasi pasar keuangan. Analis menilai kebijakan ini akan direspons positif di pasar saham Indonesia.

Berdasarkan data RTI, IHSG menguat 0,33 persen atau 22,81 poin ke 6.885,07 pada akhir sesi pertama perdagangan, Kamis (2/2/2023). Sebanyak 308 saham menguat, 213 saham melemah, dan 187 saham stagnan. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di kisaran 6.855,36-6.895,06. 

Saham emiten tekstil PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) berhasil melejit 14,52 persen, saham PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX) naik 8,75 persen, dan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melesat 7,96 persen. GOTO menjadi saham yang paling ramai ditransaksikan dengan volume saham 3,69 miliar, frekuensi 39.826, dan nilai transaksi Rp439,16 miliar. 

Research & Consulting Manager PT Infovesta Utama Nicodimus Anggi Kristiantoro menyebut keputusan The Fed kali ini mengindikasikan kenaikan yang sudah tidak terlalu agresif.

"Keputusan the Fed sesuai dengan ekspektasi pasar yakni naik 25 bps, ini menjadi kenaikan yang terendah dalam 5 pertemuan terakhir," kata Anggi kepada Bisnis, Kamis (2/2/2023).

Menurut Anggi, kenaikan suku bunga The Fed ke depannya diprediksi akan cenderung bertahap dan tidak seagresif sebelumnya. Kenaikan secara bertahap ditambah komunikasi yang jelas dari The Fed akan membuat gerak pasar saham lebih terkontrol.

"Akan membuat gerak market lebih terkendali karena pasar sudah mem-priced in sebelumnya," kata Anggi.

Bank sentral AS Federal Reserve alias The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dalam Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) pada 1 Februari 2023 atau Kamis (2/2/2023) dini hari waktu Indonesia.

Dilansir dari Bloomberg, keputusan tersebut menaikkan suku bunga acuan Fed ke kisaran 4,5 - 4,75 persen. Hal ini berarti The Fed memperlambat laju kenaikan setelah sebelumnya menaikkan 50 basis poin pada bulan Desember dan 75 basis pada empat pertemuan sebelumnya.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa kebijakan perlu tetap restriktif untuk beberapa waktu dan bahwa para pejabat akan memerlukan bukti yang jauh lebih banyak untuk yakin bahwa inflasi berada di jalur yang menurun ke target Fed 2 persen.

"Komite mengantisipasi bahwa kenaikan berkelanjutan dalam kisaran target akan sesuai untuk mencapai sikap kebijakan moneter yang cukup ketat guna mengembalikan inflasi menjadi 2 persen dari waktu ke waktu," kata The Fed dalam pernyataannya.

Sebagai tanda bahwa akhir siklus kenaikan mungkin sudah terlihat, komite menyatakan tingkat kenaikan suku bunga mendatang akan tergantung pada sejumlah faktor termasuk pengetatan kumulatif kebijakan moneter. Itu sebelumnya mengikat laju peningkatan di masa depan dengan faktor-faktor tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper