Bisnis.com, JAKARTA - PT Solusi Kemasan Digital Tbk. (PACK) atau FlexyPack telah menetapkan harga final penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
Berdasarkan data di laman e-IPO, diakses Kamis (2/2/2023), perusahaan percetakan digital untuk kemasan fleksibel ini mematok harga Rp162 per saham untuk penerbitan maksimal 308 juta saham baru. PACK menargetkan untuk meraih dana segar maksimal Rp49,89 miliar dari IPO ini.
Sekitar 21 persen dana hasil penawaran umum akan digunakan PACK untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) dalam rangka pengembangan sistem informasi dan teknologi FlexyPack System 2.0 dengan jangka waktu 4 tahun. Rencana ini akan langsung dieksekusi oleh tim software developer internal setelah dana hasil IPO diterima.
Sementara itu, sisa dana hasil IPO sekitar 79 persen akan digunakan sebagai modal kerja dengan rincian sekitar 19 persen untuk pemasaran dan promosi dan 60 persen digunakan untuk keperluan modal kerja seperti bahan baku produksi.
Lebih lanjut, Direktur Utama Solusi Kemasan Digital Denny Winoto mengatakan prospek bisnis di industri kemasan fleksibel digital tercatat mengalami pertumbuhan. Atas dasar itu, dia melihat peluang pasar di industri ini pun semakin terbuka lebar.
Menurutnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 diproyeksikan tetap positif seiring dengan tren pemulihan pasca pandemi. Pasalnya, pemerintah memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi di 2022 akan sebesar 5,2 persen yoy terutama ditopang oleh komponen konsumsi rumah tangga.
Baca Juga
"Seperti yang sudah dibuktikan, pada saat kesulitan akibat kondisi pandemi Covid-19, industri kemasan tetap berjalan dan malah semakin banyak yang memerlukan kemasan pada saat pandemi," kata Denny, dikutip Kamis (2/2/2023).
Adapun data Indonesian Packaging Federation (IPF) menunjukkan bahwa nilai ekonomi di industri kemasan nasional pada 2021 mencapai US$7,2 miliar dan nilainya diproyeksikan akan terus meningkatkan seiring dengan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
Denny meyakini kinerja PACK bakal sejalan dengan tren pertumbuhan industri kemasan nasional.
"Perseroan memiliki keunikan, yaitu dapat melayani UMKM yang memesan kemasan dalam jumlah rendah sampai 100 lembar per pesanan," imbuhnya.
Masa penawaran umum berlangsung 2 Februari-6 Februari 2023, dilanjutkan distribusi saham secara elektronik pada 7 Februari 2022, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan 8 Februari 2023.