Bisnis.com, JAKARTA — PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) masih melakukan evaluasi untuk menunjuk pengganti Hary Tanoesoedibjo sebagai Direktur Utama. Bos MNC tersebut sebelumnya mengirimkan surat pengunduran diri sebagai direktur utama pada 26 Januari 2023.
Head of Investor Relation MSIN Luthan Fadel Putra mengatakan sampai saat ini perseroan masih melakukan evaluasi untuk menunjuk direktur utama yang baru. Namun, dia memastikan pengganti Hary Tanoe akan diangkat dari internal MSIN.
“Jadwal RUPSLB untuk pengesahan pengangkatan Direktur Utama MSIN yang baru akan diinfokan dikemudian hari,” ujar Luthan kepada Bisnis, Rabu (1/2/2023).
Luthan mengatakan pengunduran Hary Tanoe disebut merupakan kewajiban MSIN guna memenuhi ketentuan Pasal 6 Peraturan OJK Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Dalam beleid tersebut tertuang aturan yang menerapkan pembatasan bagi direksi perusahaan publik untuk menjabat sebanyak-banyaknya pada dua perusahaan publik.
Lebih lanjut, dia mengatakan Hary Tanoe masih aktif melakukan supervisi MSIN sebagai pemegang saham pengendali atau controlling shareholder. Dengan demikian Hary Tanoe masih turut berperan dalam MSIN meski secara legal sudah tidak menjadi Direktur Utama.
Baca Juga
Hary Tanoe menjadi pengendali saham MSIN melalui PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) yang memegang 8,3 miliar (8.304.759.980) saham atau setara 72,57 persen kepemilikan. Adapun Hary Tanoe masih tercatat sebagai Komisaris Utama MNCN dan memiliki 6 juta (6.000.000) saham.
Saham MSIN terpantau mengalami koreksi 2,21 persen atau 100 poin ke level 4.430 pada perdagangan hari ini. Sebanyak 204.500 saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp904,86 juta.
Price earning ratio (PER) dari MSIN berada di posisi 98,62 kali. Kemudian price to book value (PBV) berada di posisi 24,17 kali. Kapitalisasi pasar MSIN tercatat mencapai Rp50,70 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, MSIN meraih pendapatan sebesar Rp2,91 triliun. Angka ini naik 121 persen dari Rp1,31 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Kemudian laba bersih MSIN mencapai Rp385,56 miliar per kuartal III/2022. Laba tersebut tumbuh 86,52 persen dari Rp211,23 miliar pada kuartal III/2021.