Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menargetkan Nilai Kontrak Baru tumbuh 10 persen-20 persen pada 2023 dari pencapaian 2022 senilai Rp20,23 triliun.
Oleh karena itu, WSKT mengincar kontrak baru mencapai Rp22,25 triliun sampai dengan Rp24,27 triliun pada 2023.
SVP Corporate Secretary Wasktia Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan bahwa total kontrak Rp20,23 triliun tercapai berkat tambahan kontrak baru pada Desember 2022.
Tambahan bersumber dari proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Proyek Pembangunan Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban Paket 5 di Subang, Jawa Barat dan Pembangunan Prasarana dan Sarana Pelabuhan Perikanan Daeo Majiko SKPT Morotai.
“Secara tahunan, perolehan NKB 2022 didominasi oleh proyek IKN dengan total nilai kontrak Rp5,92 Triliun. Perolehan nilai kontrak baru IKN ini sesuai target Perseroan dimana ratarata tingkat kemenangan/winning rate Waskita di level 25 persen dengan mengikuti lelang proyek IKN sebesar Rp23,7 triliun pada tahun 2022," jelasnya dalam keterbukaan, Kamis (26/1/2023).
Menurutnya, keberhasilan Waskita ini didukung oleh beberapa faktor seperti peningkatan value engineering, pengembangan teknologi dan digitalisasi, serta key account khusus pada proyek IKN dengan hadirnya tim adhoc.
Baca Juga
Kementerian PUPR sendiri telah mengumumkan sebanyak 29 proyek telah terkontrak dari total keseluruhan 34 paket proyek IKN sebesar Rp44 triliun.
Waskita berhasil memenangkan 6 tender proyek yakni; Proyek Jalan Tol IKN Segmen Sp. TempadungJembatan Pulau Balang sebesar Rp2,2 triliun, Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 sebesar Rp181 miliar Proyek Gedung Sekretariat Presiden sebesar Rp1,3 triliun, Proyek Pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 3 & 4 sebesar Rp1,53 triliun, serta Proyek Pembangunan IPAL 1, 2, 3 KIPP sebesar Rp638 miliar.
“Untuk tahun 2023 Waskita menargetkan kontrak baru proyek IKN sebesar 10 persen-20 persen dari total nilai kontrak sebesar Rp20,3 triliun yang akan dilelang kementerian PUPR,” tambah Ermy.
Strategi Waskita ke depan menyasar proyek IKN meningkatkan kapabilitas dengan fokus terhadap sumber daya manusia, value engineering, serta pengembangan teknologi dan digitalisasi melalui BIM & green construction.
Di sisi lain, Waskita berkomitmen dalam peningkatan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan manajemen risiko di setiap lini perusahaan, sehingga dapat memperkuat fundamental WSKT.
Perlu diketahui, NKB 2022 berasal dari proyek Pemerintah sebesar 63,64 persen, proyek Swasta sebesar 7,86 persen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 7,34 persen dan Pengembangan Bisnis Anak usaha Perseroan sebesar 21,17 persen.
Sementara jika berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas Infrastruktur sebesar 50,34 persen, gedung sebesar 19,82 persen, EPC sebesar 9,45 persen, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,43 persen dan Anak Usaha 12,94 persen.
“Saat ini perseroan telah secara selektif mengikuti beberapa tender proyek. Kami berharap tahun ini menjadi awal yang baik Waskita pulih, lebih sehat, serta lebih banyak memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas," kata Ermy.