Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bumi Serpong Damai (BSDE) Bukukan Marketing Sales Rp8,8 Triliun Sepanjang 2022

PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) catatkan marketing sales Rp8,8 trilin sepanjang tahun 2022. Angka ini naik 14 persen dibanding tahun 2021.
Tengara BSD City di kawasan Bumi Serpong Damai. BSD City merupakan salah satu proyek yang digarap oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk./bsdcity.com
Tengara BSD City di kawasan Bumi Serpong Damai. BSD City merupakan salah satu proyek yang digarap oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk./bsdcity.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mencatatkan prapenjualan atau marketing sales hingga Rp8,8 triliun sepanjang 2022. Capaian tersebut meningkat 14 persen dari capaian 2021 sebesar Rp7,7 triliun.

Manajemen BSDE mengatakan capaian marketing sales telah melampaui target yang ditetapkan, yakni Rp7,7 triliun. Capaian tersebut disokong oleh beberapa proyek dan klaster termasuk produk rumah tapak di BSD City.

“Di luar BSD City dan Jabodetabek ada beberapa produk yang menarik pembeli antara lain Grand Wisata dan Kota Wisata,” ujar manajemen dalam siaran pers, Jumat (27/1/2023).

Segmen perumahan memiliki kontribusi paling besar, yakni Rp5,1 triliun atau setara 58 persen. Adapun angka tersebut diperoleh dari kawasan pengembangan yang sudah ada atau existing.

Kemudian, unit usaha komersial yang meliputi kavling tanah komersial, strata title (apartemen), dan ruko berkontribusi Rp2,1 triliun atau setara 24 persen. Sebanyak Rp500 miliar berasal dari kavling komersial, Rp489 miliar dari apartemen, dan Rp1 triliun dari ruko.

Lalu, sebanyak Rp1,6 triliun atau setara 18 persen marketing sales berasal dari penjualan tanah perusahaan patungan atau joint ventures. Lahan tersebut dijual kepada beberapa perusahaan patungan antara lain PT Sinar Mitbana Mas - Hiera (Rp1 triliun), PT Bumi Parama Wisesa – Nava Part (Rp 252 miliar), PT Sinar Kota Wisata – Living World Kota Wisata (Rp 131 miliar) dan PT Sinar Duta Wisata– Living World Grand Wisata (Rp140 miliar).

Selain itu, adanya program subsidi Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk setiap unit ready stock turut berkontribusi terhadap pendapatan BSDE. Adapun harga unit yang dipatok mencapai Rp5 miliar per unit.

“Selain itu, untuk mempromosikan ready stock, BSDE meluncurkan program promosi nasional “Double Dream” dalam periode dari Maret hingga Desember dan menawarkan opsi pembayaran cash, cicilan dan jalur ekspres hipotek dan program promosi nasional ini,” tulis manajemen.

Sebagai informasi, BSDE telah membayar Obligasi Berkelanjutan III Tahap I dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I dengan nilai masing-masing mencapai Rp14,13 miliar dan Rp3,71 miliar.

Obligasi dibagi menjadi Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2022 Seri A, dan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2022 Seri B. BSDE telah melakukan pembayaran tersebut pada 9 Januari 2023.

Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2022 Seri A bernilai Rp9,23 miliar dengan tingkat bunga sebesar 6,75 persen. Kemudian, Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2022 Seri B bernilai Rp4,89 miliar dengan tingkat bunga 7,75 persen.

Sementara itu, Sukuk Ijarah dibagi menjadi Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2022 Seri A, dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2022 Seri B.

Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2022 Seri A bernilai Rp1,07 miliar dengan tingkat bunga 6,75 persen. Sementara Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2022 Seri B bernilai Rp2,64 miliar dengan tingkat bunga 7,75 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper