Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Menguat 4,3 Persen, GOTO Merajai Tiga Klasemen IHSG

Saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengalami penguatan 4,39 persen atau naik 5 poin ke Rp119 per saham.
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengalami penguatan 4,39 persen atau naik 5 poin ke Rp119 per saham. Kenaikan harga saham terjadi kala saham big caps lainnya parkir di zona merah.

Berdasarkan data BEI, raksasa teknologi itu memuncaki tiga klasemen utama di IHSG. Yakni top trading volume saham sebanyak 6,4 miliar lembar atau 33 persen dari total saham yang beredar hari ini. Lalu, top trading value sebesar Rp773 miliar atau 10 persen dari total nilai transaksi hari ini.

Terakhir, top trading frekuensi dengan transaksi 52.884 kali atau setara 5,5 persen dari total perdagangan hari ini. Sebagai gambaran, BBCA, BYAN, BMRI dan ASII yang memiliki kapitalisasi terbesar di Indonesia tidak tercatat pada tiga klasemen itu.

Pun pada perdagangan hari ini, saham BBCA mengalami pelemahan 0,9 persen, saham BYAN melemah 3,23 persen, BMRI terkoreksi 0,75 persen dan TLKM 0,52 persen. Sementara itu, saham big caps lainnya seperti BBNI menguat tipis 0,52 persen, UNVR 0,42 persen, ASII 0,42 persen dan TPIA ditutup stagnan.

Penguatan GOTO pada hari ini berkat aksi investor asing yang memborong saham tersebut hingga Rp209 miliar. Aksi beli asing pada hari ini semakin menipiskan foreign outflow yang sempat massif ketika periode lock-up saham berakhir awal Desember 2022. “Peluang GOTO menjadi penghuni baru di indeks MSCI juga menjadi katalis positif selain faktor perbaikan kinerja dan fundamental. Jika benar kejadian masuk Major Indeks, GOTO bisa menjadi target utama investor terutama institusi,” kata Tirta Citradi, Analis MNC Sekuritas.  

Maka itu, investor tergerak melakukan akumulasi sebelum komposisi baru MSCI diumumkan. Jika harga saham konsisten naik, atau minimal mampu bertahan di atas Rp110, harga saham GOTO bisa dipersepsikan berada pada fase bottom reversal.  

Perdagangan saham GOTO hari ini juga menunjukkan beberapa broker papan atas ikut memborong saham teknologi tersebut. Diantaranya adalah J.P Morgan sebanyak 585 juta saham, Mandiri Sekuritas lebih dari 439 juta saham, dan May Bank Kim Eng Sekuritas mencapai 292,5 juta saham. Bila mengacu pada konsensus Bloomberg, broker besar pun telah memasang posisi beli.

Misalnya Mandiri Sekuritas dengan target harga Rp230 per saham. BNI Sekuritas pada posisi Rp150 per saham. Terakhir Deutsche Bank memasang target di Rp172 per saham.

Analis Deutsche Bank ReenaVerma Bhasin mengatakan bisnis on-demand GoTo mencapai margin kontribusi positif pada September 2022 lebih cepat dari target. Adapun bisnis e-commerce diperkirakan akan mengubah margin kontribusi positif pada Desember 2023. GoTo menargetkan titik impas EBITDA yang disesuaikan kira-kira 12-15 bulan pasca titik impas dalam margin kontribusi.

“Pada Desember 2022, GoTo mengumumkan revisi naik dalam biaya komisi sebesar 50-100bps untuk merchant. Kenaikan hanya berlaku untuk segmen C2C yaitu 35 persen sampai 40 persen dari total transaksi,” ungkapnya.

Sementara itu, Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farras Farhan mengatakan sejak IPO pada April 2022 lalu, nilai saham GOTO telah terjun 75,13 persen, dan saat ini tertahan di bawah level Rp100. "Namun, kami menilai terjun bebas saham GOTO bisa menjadi peluang bagi investor untuk mengakumulasi saham GOTO. Mengingat top line kuartal IV/2022 yang positif dan potensi profitabilitas yang lebih cepat dari perkiraan," kata Farras dalam risetnya.

Samuel Sekuritas meningkatkan rating-nya menjadi buy, dengan target harga atau target price Rp130 per saham. Menurut Samuel Sekuritas, risiko utama dari GOTO adalah pertumbuhan pendapatan dan GTV yang lebih rendah, dan burn rate yang lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper